Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Media sosial Twitter membuat kemajuan dalam menangani konten terorisme di platfromnya, pasalnya Twitter hingga paruh kedua tahun lalu sudah menangguhkan lebih dari 166 ribu akun.
Bersama dengan platform media sosial lain seperti Facebook dan Google, Twitter berada di bawah tekanan dari regulator dan pemerintah di seluruh dunia untuk menghapus konten teoris tersebut lebih cepat.
Menurut laporan transparansi terakhirnya, perusahaan mengatakan alat teknisnya menghasilkan 91 persen akun yang teroris di Twitter sudah ditangguhkan secara proaktif.
Hal ini berarti Twitter sudah menangguhkan akun mencurigakan tersebut bahkan sebelum Tweet pertama mereka dicuitkan.
Baca Juga
-
Sengitnya Grand Final DoJo Cup 2019 Chapter Mobile Legends, Ini Juaranya
-
Telkomsel Resmi Buka Gelaran Digital Exhibition 2019 di Yogyakarta
-
Samsung Kenalkan Sensor Kamera 48 MP dan 64 MP, Ini Keunggulannya
-
Rudal Tentara AS Ini Tak Bisa Meledak, Cara Kerjanya Sadis dan Efektif
-
Dikonfirmasi Resmi, Asus Zenfone 6 Bawa SD 855 dan Sensor Kamera 48 MP
Pasalnya teknologi internal milik Twitter menangkap data yang digunakan akun tersebut dan menandakan adanya dugaan.
Dilansir dari laman Reuters, mulai bulan Juli hingga Desember, tercatat Twitter telah menangguhkan 166.153 akun dari 205.156 akun yang ditangguhkan dalam enam bulan sebelumnya.
Jumlah ini mengalami penuruan sebanyak 19 persen dari data sebelumnya.
''Penurunan tajam ini merupakan indikasi tren yang lebih besar yang diamati dari tahun ke tahun jumlah organisasi teroris yang berusaha menggunakan media sosial kami berkurang'' akui Sinead McSweeney, wakil presiden Twitter.
Menurut Twitter, pendekatan teknis yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun membuahkan hasil, namun pihaknya akan selalu waspada dengan akun-akin baru yang bermunculan.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya
-
Sempat Kena Take Down, Centang Abu-Abu pada Twitter Kini Sudah Bisa Lagi
-
Usai Beli Twitter, Elon Musk Malah Dipantau Joe Biden: Jadi Ancaman Amerika Serikat?
-
Fitur Centang Abu-Abu Twitter Batal Dirilis, Sebabnya Picu Tanda Tanya
-
Biar Tak Sembarang Orang Mengklaim Diri Jadi Tokoh Penting dengan Centang Biru, Begini Solusi dari Twitter
-
Finansial Twitter Terpukul, Elon Musk: Mereka Mencoba Menghancurkan Kebebasan Berbicara
-
Centang Biru Bisa Dibeli, Pengguna Twitter yang Pura-Pura Jadi Tokoh Bakal Kena Blokir, Kecuali Parodi