Jum'at, 26 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Jum'at, 27 September 2019 | 12:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Media sosial Twitter merupakan platform online yang banyak digunakan semua kalangan, termasuk di Indonesia. Namun sayangnya platform satu ini dikenal memiliki akun bot Twitter.

Akun bot di Twitter ini ditujukan untuk pembuatan dan penyebaran akun palsu bernilai jutaan dolar.

Perusahaan juga berbondong-bondong ke Twitter untuk mempromosikan merek mereka.

Dilansir dari laman medicaldaily, dua ilmuwan komputer dari Imperial College London, Gabriela Tavares dan Aldo Faisal memecahkan kodenya untuk menemukan algoritma yang bisa membedakan antara akun Twitter manusia, perusahaan dan cyborg.

Kunci metode yang mereka gunakan adalah waktu, para peneliti mempelajari waktu untuk lebih dari 160.000 tweet dari akun pribadi, perusahaan dna bot yang diketahui.

Mereka melacak antara 70 dan 90 akun untuk setiap jenis pengguna.

Ilustrasi Twitter. (Pixabay/Free-Photos)

Tavares dan Faisal meramalkan bahwa ada pola-pola tertentu dalam waktu unggahan Twitter untuk setiap jenis pengguna yang kemudian dapat digunakan untuk membedakan tiga kelompok.

Contohnya, akun manusia sungguhan suka mencuitkan tweet dari jam 7 pagi hingga tengah malam hampir setiap hari dalam seminggu.

Sementara kebanyakan perusahaan mengunggah cuitaan selama hari kerja dan jarang di akhir pekan.

Sedangkan, bot di Twitter bersifat tidak praktis dan mengirimkan volume tweet yang tinggi dan konsisten sepanjang waktu.

Dilihat dari tren ini, mereka dapat membuat model komputer yang dapat menebak tepat 80 persen dari waktu manusia, mesin atau bisnis.

Twitter menempatkan batasan pada seberapa banyak data dapat dikumpulkan dari situs, tim mengembangkan perangkat lunak open-source yang disebut Twitter Reality Miner.

Pemrograman dapat mengadaptasi algoritme untuk menyusun aplikasi Twitter menuju pemblokiran yang lebih baik, tetapi di sisi lain orang yang mungkin menggunakan penelitian untuk membangun bot yang lebih mirip manusia, mengingat sudah ada proyek yang diarahkan untuk mencapai tujuan ini.

Menurut Faisal, identifikasi dan klasifikasi tipe pengguna tertentu di Twitter dapat bermanfaat untuk berbagai keperluan, mulai dari ilmu sosial komputasi, pemfokusan iklan dan kampanye politik hingga spam dan pencurian identitas dan akun jahat.

BACA SELANJUTNYA

Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter