Sabtu, 27 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Senin, 14 Oktober 2019 | 12:10 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan Palapa Ring di Istana Negara hari ini (14/10/2019). Dalam pidatonya, Jokowi mengharapkan agar adanya Palapa Ring dapat menghilangkan ketimpangan konektivitas internet yang ada pada berbagai daerah di Indonesia.

Palapa Ring adalah proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 km.

Projek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Sebelum Jokowi meresmikan Palapa Ring, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjelaskan beberapa hambatan dan penyelesaian saat proyek Palapa Ring dilaksanakan.

Rudiantara mengatakan bahwa Palapa Ring Barat sebenarnya sudah selesai pada tahun 2018 lalu sementara Palapa Ring Tengah sudah selesai pada awal tahun 2019.

Menkominfo Rudiantara selepas membuka acara IDBytes Esports di ICE BSD, Tangerang dan memperlihatkan progress Palapa Ring [Suara.com_Tivan Rahmat].

Khusus Palapa Ring Timur yang mencakup Papua, Maluku, dan NTT, ditargetkan rampung pada akhir kuartal kedua 2019 (sekitar bulan Juni 2019).

Namun karena terkendala keadaan geografis di Papua, proyek Palapa Ring Timur akhirnya selesai 100 persen pada akhir Agustus 2019.

Rudiantara menjelaskan bahwa Palapa Ring ini layaknya sebuah jalan tol jaringan internet sehingga memudahkan operator dalam menyediakan layanannya.

Jokowi saat berpidato sebelum meresmikan Palapa Ring. (YouTube/ Sekretariat Presiden)

Hal tersebut berdampak pada meningkatnya konektivitas internet di seluruh Indonesia.

Setelah Menkominfo memaparkan pencapaian Palapa Ring, acara dilanjutkan dengan peresmian Palapa Ring oleh Jokowi ditandai dengan penandatanganan Prasasti Digital.

Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti adanya Big Data yang bisa merekam semuanya termasuk riset pasar, selera konsumen, dan lain-lain.

Jokowi saat melakukan konferensi video menggunakan jaringan internet Palapa Ring pada beberapa wilayah di Indonesia. (YouTube/ Sekretariat Presiden)

"Data dan informasi bisa dikumpulkan melalui perangkat digital dan melalui Internet of Thing. Ada Smartphone, smartwatch yang bisa terhubung dengan smarthome. Semuanya bisa mengumpulkan data tanpa pemakainya menyadari bahwa ia telah menyumbang data," kata Jokowi.

Ia menyoroti bahwa Big Data bisa dimanfaatkan oleh asing dalam menggerojok produk-produk sesuai selera konsumen Indonesia sehingga kita perlu mewaspadainya.

Big Data dengan bantuan konektivitas internet berkecepatan tinggi diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menelaah dan menghasilkan kebijakan.

Khusus untuk wilayah Papua, tidak semuanya menggunakan kabel fiber optik melainkan menggunakan antena besar atau microwave karena terkendala masalah geografis.

Setelah menandatangani Prasasti Digital, Jokowi langsung mengadakan konferensi video menggunakan jaringan internet di beberapa wilayah Indonesia termasuk Marauke, Sorong, Ba'a Rote Ndao, Penajam Paser Utara dan Sabang.

Setelah diresmikan, Palapa Ring diharapkan meningkatkan kecepatan internet dan ketimpangan konektivitas yang selama ini terjadi di Indonesia.

BACA SELANJUTNYA

Ganjar Pranowo Dipanggil Jokowi ke Istana, Netizen: Pendukung Anies Sedih Melihat Ini