Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 28 November 2019 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kabar gembira, jaringan 5G telah makin dekan untuk masuk ke Indonesia. Karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo tengah bersiap diri.

Kominfo kini tengah merancang frekuensi yang akan jadi kandidat untuk alokasi jaringan 5G. Hal ini telah disiapkan meski jaringan tersebut belum resmi beroperasi.

"Jadi, kandidatnya di (frekuensi) 26 GHz untuk 5G," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail saat ditemui usai diskusi bertajuk Embarking 5G, A Pursuit to Digital Destiny di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Kandidat frekuensi untuk jaringan 5G itu muncul setelah konferensi internasional untuk telekomunikasi radio World Radiocommunication Conference (WRC) 2019 di Mesir, beberapa waktu lalu.

Kominfo mempertimbangkan frekuensi 26 GHz sebagai kandidat frekuensi untuk implementasi jaringan 5G karena gelombang itu relatif kosong jika dibandingkan dengan gelombang frekuensi lain.

Frekuensi 28 GHz, yang juga sempat dipertimbangkan untuk jaringan 5G, dialokasikan untuk satelit high troughput.

WRC 2019 yang berlangsung di Kairo, Mesir pada 28 Oktober hingga 22 November 2019 menyepakati gelombang frekuensi radio International Mobile Telecommunications (IMT) untuk jaringan 5G.

Ilustrasi 5G. (Pixabay/ mohamed Hassan)

Dikutip dari laman International Telecommunication Union (ITU) News, lembaga PBB untuk teknologi informatika, WRC menetapkan rentang frekuensi tambahan yang akan digunakan untuk jaringan 5G, yaitu frekuensi 24,2 - 27,5 GHz, 37 - 43,5 GHz, dan 45,5 - 47 GHz.

WRC juga memasukkan frekuensi 47,2 - 48,2 GHz dan 66-71 GHz untuk jaringan 5G.

Ismail menjelaskan apa yang disepakati dalam konferensi tersebut merupakan acuan global. Tapi, implementasi tetap disesuaikan dengan masing-masing negara.

Kominfo belum menetapkan kapan frekuensi 26 GHz akan diresmikan sebagai jaringan untuk jaringan 5G karena masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk permintaan-penawaran dan penggelaran kabel serat optik.

Namun, Kominfo mengharapkan para pengembang mulai membuat aplikasi untuk jaringan 5G supaya ketika teknologi tersebut sudah berjalan, aplikasi yang digunakan merupakan buatan lokal, bukan asing.

Setelah rancangan frekuensi dari Kominfo ini siap, tinggal tunggu saja kehadiran jaringan 5G di Indonesia. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Dibekali Memori Besar, Cek Berapa Harga Vivo Y36 5G di Indonesia