Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kabar gembira, jaringan 5G telah makin dekan untuk masuk ke Indonesia. Karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo tengah bersiap diri.
Kominfo kini tengah merancang frekuensi yang akan jadi kandidat untuk alokasi jaringan 5G. Hal ini telah disiapkan meski jaringan tersebut belum resmi beroperasi.
"Jadi, kandidatnya di (frekuensi) 26 GHz untuk 5G," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail saat ditemui usai diskusi bertajuk Embarking 5G, A Pursuit to Digital Destiny di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Kandidat frekuensi untuk jaringan 5G itu muncul setelah konferensi internasional untuk telekomunikasi radio World Radiocommunication Conference (WRC) 2019 di Mesir, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Kominfo mempertimbangkan frekuensi 26 GHz sebagai kandidat frekuensi untuk implementasi jaringan 5G karena gelombang itu relatif kosong jika dibandingkan dengan gelombang frekuensi lain.
Frekuensi 28 GHz, yang juga sempat dipertimbangkan untuk jaringan 5G, dialokasikan untuk satelit high troughput.
WRC 2019 yang berlangsung di Kairo, Mesir pada 28 Oktober hingga 22 November 2019 menyepakati gelombang frekuensi radio International Mobile Telecommunications (IMT) untuk jaringan 5G.
Dikutip dari laman International Telecommunication Union (ITU) News, lembaga PBB untuk teknologi informatika, WRC menetapkan rentang frekuensi tambahan yang akan digunakan untuk jaringan 5G, yaitu frekuensi 24,2 - 27,5 GHz, 37 - 43,5 GHz, dan 45,5 - 47 GHz.
WRC juga memasukkan frekuensi 47,2 - 48,2 GHz dan 66-71 GHz untuk jaringan 5G.
Ismail menjelaskan apa yang disepakati dalam konferensi tersebut merupakan acuan global. Tapi, implementasi tetap disesuaikan dengan masing-masing negara.
Kominfo belum menetapkan kapan frekuensi 26 GHz akan diresmikan sebagai jaringan untuk jaringan 5G karena masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk permintaan-penawaran dan penggelaran kabel serat optik.
Namun, Kominfo mengharapkan para pengembang mulai membuat aplikasi untuk jaringan 5G supaya ketika teknologi tersebut sudah berjalan, aplikasi yang digunakan merupakan buatan lokal, bukan asing.
Setelah rancangan frekuensi dari Kominfo ini siap, tinggal tunggu saja kehadiran jaringan 5G di Indonesia. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Solusi MediaTek untuk Menghadirkan Kecepatan Data 5G dan Efisiensi Daya
-
Dibekali Memori Besar, Cek Berapa Harga Vivo Y36 5G di Indonesia
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo
-
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS, Rugikan Negara Lebih dari Rp 8 T
-
Punya 46 Bidang Tanah, Segini Total Harta Kekayaan Johnny G Plate