Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perihal data pribadi termasuk foto wajah jadi perhatian banyak pihak. Namun di China, malah dijual bebas dengan murah.
Diwartakan South China Morning Post, ditemukan praktik ilegal jual beli data pribadi dan foto dengan harga yang sangat murah.
Praktik ilegal ini ditemukan pada situs eCommerce Zhuanzhuan yang menjualbelikan ribuan foto wajah orang.
Melunur laporan ini, disebutkan kalau paket pembelian 5.000 foto wajah orang ini dihargai 10 yuan atau kurang dari Rp 20.000.
Baca Juga
Dalam paket penjualan ini, terdiri dari beberapa macam wajah. Bahkan dari satu orang yang sama, bisa mendapatkan beberapa foto wajahnya.
Seperti dilaporkan, beberpa aplikasi di China tidak memiliki terms and conditions yang melindungi data pribadi penggunanya.
Termasuk pada perlindungan pada foto wajah penggunanya yang sering disalah gunakan. Termasuk dijual-belikan seperti di Zhuanzhuan.
Praktik ilegal jual-beli data pribadi ini juga ditemukan di Baidu Tieba. Di tempat ini, data yang bisa dibeli lebih detail lagi.
Disebutkan untuk sebuah foto wajah orang lengkap dengan nomor penduduk, akun bank, dan nomor telepon bisa didapatkan dengan harga 4 yuan atau sekitar Rp 7.000 saja.
Pihak Baidu China masih belum memberikan konfirmasi akan temuan praktik ilegal jual beli data pribadi di platform mereka ini.
Namun dalam laporan ini juga, disebutkan kalau para pedagang ini tidak diperbolehkan untuk menjual foto wajah ke sembarang orang.
Mereka menjual data pribadi dan foto wajah tersebut untuk melatih algoritma machine-learning. Termasuk sitem pengenalan wajah dan lain-lain.
Itulah praktik jual-beli data pribadi dan foto wajah yang dihargai murah di China. Tak heran ketika ada aplikasi dari negara tersebut, banyak yang mewaspadai.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Stabil Usai Dihajar Sanksi AS, Industri Chip China Malah Terancam Terpukul oleh Hukuman Jepang
-
AS akan Batasi Investasi ke Perusahaan Teknologi China
-
Ubisoft Tutup Gerai Online di China, Apa Sebabnya?
-
8 Fitur WhatsApp yang Meningkatkan Keamanan Pengguna
-
Giliran Perusahaan Teknologi AS Balik Diblacklist China, Amerika Malah Mengeluh
-
Hasil Menko Luhut ke China, Mobil Listrik BYD akan Investasi ke Indonesia
-
Serangan Balik, Kini Giliran China yang Ngeblacklist Perusahaan Chip Amerika
-
Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?
-
Ransomware LockBit Sebar 1,5 TB Data Nasabah BSI, Gagal Negosiasi?
-
Jaga Privasi dan Keamanan, Lakukan Langkah Ini sebelum Menjual HP Bekas Pribadi