Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perusahaan global cybersecurity Kaspersky melaporkan telah adanya penyebaran malware yang memanfaatkan ajang penghargaan Grammy 2020.
Kaspersky telah mengalisa nama-nama nominasi dan judul lagu di penghargaan musik Grammy 2020 yang sering digunakan untuk penyamaran malwaren.
Hasilnya, Kaspersky menemukan 30.982 file berbahaya yang menggunakan nama-nama artis atau jejak mereka untuk menyebarkan malware, dengan 41.096 pengguna produk Kaspersky telah menemukannya.
"Pelaku kejahatan siber jelas memahami apa yang menjadi populer dan akan terus berusaha untuk memanfaatkannya. Musik, di samping acara TV, adalah salah satu jenis hiburan paling populer dan sebagai hasilnya, sarana yang menarik untuk menyebarkan malware, dimana para pelaku ancaman langsung dapat melancarkan aksinya," ucap Anton Ivanov, analis keamanan Kaspersky.
Baca Juga
-
Waspada! Penyebaran Hoaks Virus Corona Jadi Tempat Malware Bersembunyi
-
30 Aplikasi Kamera Android Ini Tertanam Malware Berbahaya, Segera Hapus!
-
Smartphone Huawei Munculkan Peringatan Malware Google Allo, Berbahaya?
-
Ditemukan Malware yang Manfaatkan Celah WinRAR Berusia 19 Tahun
-
Di 2018, Jumlah Malware Ransomware Meningkat Lebih dari 40 Persen
Ariana Grande, Taylor Swift, dan Post Malone menjadi nama paling favorit yang banyak digunakan sebagai penyamaran malware di tahun 2019.
Kaspersky mendeteksi peningkatan kejahatan siber sebesar 39 persen dengan menyamar atas karya beberapa nominasi di tahun 2019.
Tercatat lebih dari 55 persen file berbahaya terdeteksi dinamai dengan nama Ariana Grande, Taylor Swift, dan Post Malone. Jumlah upaya untuk mengunduh atau menjalankan file yang berisi nama-nama bintang pop ini juga tumbuh secara signifikan.
Kaitan antara peningkatan popularitas dan aktivitas berbahaya muncul dengan sangat jelas dalam kasus artis baru seperti Billie Eilish.
Penyanyi remaja ini menjadi sangat populer pada 2019, dan jumlah pengguna yang mengunduh file berbahaya dengan namanya telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan 2018 yaitu dari 254 menjadi 2171, dan untuk jumlah file berbahaya yang didistribusikan meningkat dari 221 menjadi 1.556.
Untuk terhindar dari program berbahaya yang menyamar menjadi file musik populer, Kaspersky mengatakan untuk menggunakan layanan terkemuka dan terpercaya untuk mengunduh lagu dari artis populer, selalu hindari tautan yang mencurigakan serta menjanjikan konten musik eksklusif, perhatikan ekstensi file yang diunduh, dan gunakan solusi keamanan yang andal.
Itulah hasil analisis Kaspersky akan temuan pemakaian Grammy 2020 sebagai penyebaran malware. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
3 Jenis Program Berbahaya yang Menyerang Pengguna Android, Kenali Perbedaannya
-
Malware Jenis Baru Ini Bergerilya Curi Data Pengguna Ponsel, Bikin Ngeri
-
Apa Itu Ransomware yang Dianggap Berbahaya, Lengkap Sejarah Perkembangannya
-
Pakar Kaspersky Uji Kemampuan Chatbot AI untuk Deteksi Phising, Begini Hasilnya
-
Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
-
60 Aplikasi di Google Play Store Disusupi Malware Berbahaya, Bisa Curi Data
-
Ngeri, Orang Ini Berhasil Ciptakan Malware dengan Bantuan ChatGPT