Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Minggu, 16 Februari 2020 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Berbagai macam Challenge biasanya disukai oleh netizen karena kontennya dapat menghibur serta kocak. Namun tunggu dulu, Challenge baru di TikTok yang dinamakan Skull Breaker Challenge atau Skullbreaker Challenge ini sangat berbahaya untuk dilakukan.

Meski sang pelaku akan tertawa ketika korban (biasanya temannya) terjatuh hingga terbentur ke tanah, konsekuensi challenge satu ini sangat berbahaya karena menimbulkan kematian.

Disebut juga sebagai Tripping Jump Challenge, kegiatan ini telah trending di wilayah Eropa dan Amerika Selatan.

Kata "Skullbreaker Challenge" bahkan sempat trending di TikTok.

Nama tantangan berasal dari kata Spanyol yaitu " Rompcráneos" atau jika diartikan sebagai "Pemecah Tengkorak".

Divisi Humas Polri mewanti-wanti masyarakat Indonesia agar tidak melakukan challenge berbahaya di TikTok atau media sosial lainnya. (Instagram/ divisihumaspolri)

TikTok yang menjadi media sosial populer dengan lebih dari 500 juta pengguna membuat deretan trending yang ada juga dilakukan oleh netizen.

Namun trending Skull Breaker Challenge atau Skullbreaker Challenge ini justru telah memakan banyak korban di berbagai negara.

Anak sekolah di Venezuela, dua remaja dari Kanada, satu remaja di Ozark, Alabama AS, satu di Miami, Amerika Serikat merupakan beragam kasus Skullbreaker Challenge di mana korbannya mengalami cedera hingga dirawat di rumah sakit.

Menurut laporan dari WTVY, seorang remaja berusia 12 tahun di Ozark, Alabama Amerika Serikat mengalami patah tulang pergelangan tangan setelah dua orang temannya melakukan Skull Breaker Challenge terhadapnya.

Seorang gadis di Brazil harus kehilangan nyawanya setelah kepalanya terbentur keras ke tanah.

Dia kehilangan kesadarannya kemudian meninggal di rumah sakit setelah mengikuti Skull Breaker Challenge.

Sang korban biasanya tidak tahu mengenai Skull Breaker Challenge karena ia akan bertindak sebagai seseorang yang pasif. Kedua teman di sampingnya yang akan "menjahili" dan membuat korban terjatuh saat melompat ke udara.

Dikutip dari World of Buzz, seorang dokter di Malaysia sudah angkat bicara menemani fenomena ini.

Karena korban melompat dan terbentur ke tanah, beberapa cedera bisa menghampirinya termasuk, sakit kepala, cedera fisik, hingga konsekuensi parah seperti stroke, kelumpuhan serta cedera sumsum tulang belakang.

Divisi Humas Polri juga sudah mewanti-wanti agar masyarakat Indonesia tidak melakukan challenge satu ini karena sangat berbahaya.

Bagi pelaku yang sengaja melakukan Skull Breaker Challenge sehingga korban cedera, hukuman pidana bisa menanti mereka.

"Terdapat Challenge yang justru dapat membahayakan keselamatan. Tantangan ini (Skull Breaker Challenge) tidak boleh dicoba. Jadilah pengguna media sosial yang baik dan selalu pastikan keselamatan menjadi prioritas," tulis Divisi Humas Polri dalam keterangan resmi di medis sosial.

Karena sudah memakan korban, Skull Breaker Challenge atau Skullbreaker Challenge ini dilarang keras kamu coba meski trending di TikTok.

BACA SELANJUTNYA

Ramai di TikTok, Ini Sederet Dampak Buruk Main Roleplay pada Anak