Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 11 Maret 2020 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Robot penjelajah Curiosity milik NASA telah berada di Mars untuk melakukan penelitian. Temuan terbaru yang cukup mencengangkan disebut-sebut bisa jadi bukti adanya kehidupan di Mars.

Temuan robot Curiosity ini mengungkap keberadaan beberapa molekul organik di Mars. Molekul yang baru ditemukan ini dikenal sebagai tiofena dan menarik perhatian para ilmuwan di Universitas Washington.

Para ilmuwan percaya bahwa molekul yang ditemukan dalam sampel yang diambil oleh Curiosity pada 2018 tersebut, diciptakan oleh proses biologis dan bukan oleh proses kimiawi.

Dengan kata lain, kemungkinan besar itu mengarah pada bukti adanya kehidupan di Mars. Yang disebut-sebut sebagai kehidupan kuno.

Dilansir laman IFL Science, tiofena adalah molekul yang terbuat dari empat atom karbon dan atom belerang yang membentuk cincin berbentuk pentagon. Di Bumi, molekul-molekul ini ditemukan dalam batu bara dan minyak mentah.

Mobil robotik sekaligus laboratorium berjalan milik badan antariksa Amerika Serikat di Mars, Curiosity. [Shutterstock]

Senyawa ini diperkirakan terbentuk melalui proses termokimia, tetapi bakteri juga dapat membuatnya. Melihat dari hal itu, para ilmuwan bertanya-tanya bisakah bakteri puba menciptakan senyawa tersebut di Mars.

"Kami mengidentifikasi beberapa jalur biologis untuk tiofena yang tampaknya lebih mungkin daripada yang kimiawi, tetapi kami masih membutuhkan bukti," kata Dirk Schulze-Makuch, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Astrobiology, para ilmuwan menyebut jika itu adalah reaksi biologis maka itu akan melibatkan bakteri purba yang memfasilitasi perakitan cincin karbon dan belerang.

Namun, jika senyawa terbentuk melalui reaksi abiotik, itu tidak perlu melibatkan bentuk kehidupan kuno.

Tiofena juga dapat dibuat melalui reduksi termokimia sulfat, yang membutuhkan suhu 120 derajat Celcius. Mars memiliki banyak gunung berapi sehingga planet ini dapat menghasilkan zat-zat ini, seperti halnya dampak meteorit.

Ilustrasi permukaan planet Mars (Shutterstock).

Namun, tim ahli tidak yakin bahwa proses ini dapat menjelaskan jumlah tiofena yang terdeteksi oleh Curiosity.

Saat ini, para ilmuwan masih belum dapat membuktikan dengan pasti jika ada kehidupan di Mars.

Terlepas dari penemuan baru ini, yang tampaknya menunjukkan bahwa adanya keterlibatan bakteri purba, para ilmuwan masih mencari bukti lebih lanjut yang diperlukan.

Itulah temuan baru NASA yang diklaim sebagai bukti adanya kehidupan di Mars. Benarkah memang pernah ada kehidupan kuno di sana? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

BACA SELANJUTNYA

UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars