Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Masyarakat yang ketakutan di tengah pandemi virus corona COVID-19 ini dimanfaatkan pihak tidak bertanggungjawab. Termasuk para peretas yang memasang trojan pada aplikasi pendeteksi COVID-19.
Paling baru, ditemukan peretas menyelipkan malware berbahaya bernama Trojan Ginp pada aplikasi pendeteksi COVID-19 bernama Coronavirus Finder.
Perusahaan kemanan siber Kaspersky menggambarkan bahwa aplikasi Coronavirus Finder tampil dengan antar muka (user interface, UI) sederhana.
Pasalnya, aplikasi Coronavirus Finder ini hanya menunjukkan jumlah orang yang terinfeksi virus corona di sekitar pengguna.
Baca Juga
-
Work From Home Rawan Serangan Hacker, Ini Peringatan Ahli Keamanan
-
Ketika Ramai Lawan Virus Corona, WHO Malah Jadi Sasaran Hacker Elit
-
Waspada! Hacker Gunakan Peta Pelacak Virus Corona untuk Instal Malware
-
Waspada! Malware Android Ini Kebal Meski Ponsel Sudah Direset
-
Pelaku Kejahatan Siber Pakai Nominasi Oscar untuk Sebar Malware Berbahaya
Bagi pengguna aplikasi Coronavirus Finder yang penasaran dan ingin tahu lokasi mereka di sekitar orang terkena virus corona atau tidak, pengguna diharuskan untuk membayar 0,75 euro sekitar Rp 13 ribuan.
Jika pengguna setuju membayar untuk melihat lokasi orang yang terinfeksi virus corona, maka tampilan akan dialihkan ke halaman pembayaran.
Di halaman ini, pengguna awam akan diminta untuk memasukkan informasi detil tentang data kartu kredit mereka.
Alih-alih mendapatkan informasi tentang lokasi orang yang terinfeksi Covid-19, data kartu kredit pengguna justru sudah melayang ke tangan hacker karena sudah dipindahtangankan oleh trojan Ginp.
Meskipun kejahatan siber ini masih menargetkan pengguna yang tinggal di Spanyol, namun Kaspersky memperkirakan pelaku akan memperluas area serangannya ke negara lain.
Meski trojan Ginp bukan malware baru, namun Kaspersky baru melihat trojan yang biasa menyerang sektor perbankan justru dipakai untuk meraup untung dari pandemi.
Itulah temuan Kaspersky adanya trojan berbahaya yang disematkan pada aplikasi pendeteksi COVID-19 bernama Coronavirus Finder. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
Pakar Kaspersky Uji Kemampuan Chatbot AI untuk Deteksi Phising, Begini Hasilnya
-
Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini
-
Penelitian Kaspersky Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Terjadi di Darknet
-
Kaspersky Peringatkan Risiko Kebocoran Data Layanan Pengiriman Makanan
-
Studi Kaspersky Ungkap Banyak Eksekutif Perusahaan Tak Paham Keamanan Siber, Ini Penyebabnya
-
Apple Kena Denda Terkait Kasus Anti Monopoli dengan Kaspersky Lab
-
Berantas Ransomware, Kaspersky Hadirkan Platform Khusus Ini di Indonesia
-
Pelaku Kejahatan Siber Sasar Hogwarts Legacy, Manfaatkan Popularitas dan Penasaran Gamer
-
Inilah 6 Jenis Virus Berbahaya yang Bisa Menjangkit Android