Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Mencegah terjadinya penipuan terhadap pelanggannya, Amazon dikabarkan tengah menguji coba penggunaan panggilan video call untuk memverifikasi identitas pedagangnya yang akan menjual di situs webnya
Rencana ini merupakan salah satu strategi baru untuk melawan penipuan tanpa pertemuan langsung di tengah pandemi ini.
Dilansir dari laman Reuters, Amazon mengatakan hal ini sudah dimulai awal tahun ini dan memasukkan agenda janji temu langsung dengan calon penjual.
Platform e-commerce terbesar di dunia ini sudah lama menerapkan pengawasan bagaimana produk yang dijual di platformnya dijamin asli dan aman.
Baca Juga
-
Mahasiswa Kirim Chat Absurd ke Dosen, Netizen: Sering Kejadian Nih!
-
KemenPU Banjir Sindiran Pedas, Netizen: Capek Bayar Pajak Malah Main Meses
-
Ngaku Nggak Diendorse, Kaesang Berharap Disupport Samsung Galaxy S20
-
Siap Saingi Google Stadia, Amazon Siapkan Platform Game Streaming
-
Kuy yang Jomblo, Ada Situs Cari Jodoh Mirip Amazon Lho
Pasalnya, pemalsuan telah membuat frustasi label-label papan atas seperti Apple dan Nike membuat sebagian orang segan menjual melalui Amazon.
Namun, itu beralih secara eksklusif ke konferensi video call pada bulan Februari lalu karena himbauan jarak sosial terkait denga pandemi yang tengah terjadi.
Pemeriksaan wawancara melalui video call ini telah dilakukan oleh Amazon dengan lebih dari 1.000 pelamar pedagang yang berbasis di China, Amerika Serikat, Inggris hingga Jepang.
Pengawasan super ketat oleh Amazon ini sepertinya mempersulit beberapa penjual di China.
Pasalnya penjual di China banyak yang bermain nakal dan telah mendaftarkan banyak akun menggunakan jaringan internet pribadi atau tagihan palsu.
Pedagang yang berbasis di China sendiri menyumbang 40 persen dari 10.000 penjual yang ada di Amazon di pasar Eropa, menurut perusahaan Marketplace Pulse.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Ribuan Aplikasi Android Mulai Bisa Digunakan di Windows 11
-
Selama Ramadan 2023, Transaksi Shopee Meningkat Belasan Kali Lipat Saat Sahur
-
Video Call Sex Siang Hari saat Bulan Ramadhan Bikin Batal Puasa Nggak?
-
Amazon PHK Massal 9.000 Karyawan, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Nggak Nyangka, Pengembang ChatGPT Ternyata Mantan Jebolan Google dan Meta
-
Kolaborasi Genshin Impact dan Amazon, Wind Glider Spesial untuk Prime Gaming
-
9 Perbedaan Olshop, E-Commerce dan Marketplace dan Pengertiannya
-
JD.ID Tutup Pesanan Hari Ini, Voucher dan JD Point Tak Berlaku Sebentar Lagi
-
CEO Ngaku Amazon Sudah Pernah Membuat Teknologi Mirip ChatGPT
-
Jumlah Pengguna Blibli Meningkat pada 2022, Pendapatan Bersih Melonjak