Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebuah postingan di media sosial mengklaim kalau ruginya PT. Pertamina (Persero) sampai Rp 11 Triliun disebabkan karena HTI.
Klaim penyebab kerugian Pertamina ini ditulis oleh akun Facebook Rudy Effendi dan dibagikan ke dalam grup Manusia Merdeka yang beranggotakan lebih dari 136.000 orang.
Konten yang diunggah Rudy Effendi pada Selasa (1/9/2020) ini telah dibagikan sekali dan mendapatkan 29 komentar.
Berikut narasi yang dibuat oleh Rudy Effendi:
Baca Juga
"gara2 hti pertamina rugi 11T"
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran dan cek fakta Turnbackhoax.id - Jaringan suara.com Selasa (1/9/2020), klaim yang mengatakan bahwa Pertamina rugi 11 T karena HTI merupakan klaim yang tidak benar.
Faktanya, Pertamina mengalami kerugian karena pendapatan usahanya berkurang dari USD 25,55 miliar menjadi USD 20,48 miliar.
Hal ini disebabkan karena penjualan minyak dalam negeri seperti minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produksi minyak tercatat turun sebesar 20,91 persen menjadi USD 16,56 miliar.
PT Pertamina (Persero) pada semester I tahun 2020 tercatat mengalami kerugian sebesar USD 761,23 atau setara dengan Rp 11,1 Triliun untuk kurs USD 13.666. Dibandingkan dengan sebelumnya, perseroan mencatat laba tahunan berjalan sebesar USD 764,68 atau setara 10,94 triliun.
Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina menjelaskan bahwa sepanjang paruh pertama tahun 2020, Pertamina menghadapi tiga tantangan utama yakni penurunan konsumsi BBM dalam negeri, adanya penurunan harga minyak mentah dunia, dan pergerakan nilai tukar dolar AS yang berdampak pada rupiah, sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.
"Pandemi Covid-19 dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina.Dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berflunktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak," tuturnya, dalam keterangan tertulis, Senin (24/8/2020), dilansir dari kompas.com.
Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jumlah konsumsi BBM di beberapa kota menurun sampai 50 hingga 60 persen. Hal ini berdampak pada penurunan permintaan pada konsumsi BBM secara nasional yang sampai Juni 2020 hanya sekitar 117.000 kilo liter (KL) per hari atau turun sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Padahal tahun lalu, tercatat 135.000 KL per hari.
Kemudian harga minyak mentah dunia Dated Brent yang menjadi acuan harga minyak perseroan pada 2020 sempat melemah hingga USD 19 per barel. Angka ini turun signifikan dibandingkan awal tahun yang masih ada di sekitar USD 64 per barel.
Tidak hanya itu, nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan dengan titik terendah pada bulan Maret 2020. Keadaan ini turut memberikan tekanan finansial karena pendapatan Pertamina sebagian besar dalam Rupiah, sementara pembelian Crude dalam Dolar AS. Hal-hal di atas merupakan penyebab dibalik meruginya Pertamina.
Kesimpulan
Dari penjelasan cek fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut HTI sebagai penyebab Pertamina merugi sebesar 11 T adalah klaim yang salah.
Konten yang mengklaim kerugian Pertamina karena HTI ini termasuk dalam kategori satire atau parodi. Dengan kata lain tidak ada niatan merugikan, tetapi berpotensi untuk mengelabui. (Suara.com/ Hernawan).
Tag
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
-
CEK FAKTA: Asnawi Mangkualam Resmi ke Real Madrid Usai Tampil Apik, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Beri Hadiah Mobil Mewah ke Putri Ariani karena Harumkan Nama Indonesia?
-
CEK FAKTA: Bikin Banyak Orang Kegocek, Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Nokia Minima 2100
-
CEK FAKTA: Benarkah Amanda Manopo Cium Arya Saloka di Depan Media?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia akan Luncurkan N73 Reborn? Atau Cuma HP Hoaks?
-
CEK FAKTA: Simon Cowell Beli Lagu Putri Ariani Seharga Rp 7 Triliun, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia X600 Pakai Snapdragon 8 Gen 2 Baterai 8500 mAh dan Kamera 200MP?
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luna Maya Bangun Rumah dengan Maxime Bouttier di Bali?