Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Belum lama ini terdengar kabar terkait Presiden Donald Trump yerinfeksi virus Corona menggemparkann dunia dan dunia maya.
Meski banyak pihak yang mengharapkan kesembuhannya, tapi tak sedikit mengharapkan kematian Presiden Amerika Serikat tersebut, melalui cuitan di Twitter secara terbuka.
Namun, hal itu melanggar aturan Twitter dan perusahaan jejaring sosial tersebut memberi tahu publik bahwa pihaknya akan menangguhkan akun-akun (suspend) yang mengharapkan kematian Trump, meskipun tidak ada kejelasan seberapa sering dapat melakukan penangguhan akun.
Contohnya seperti cuitan baru-baru ini untuk tweet asli Trump yang secara implisit mengharapkan kematiannya.
Baca Juga
-
Pembuka Hari Kedua Week 8 MPL Season 6, Alter Ego Masih Sulit Ditaklukan
-
ShopeePay Hadirkan Kampanye untuk Bantu Bisnis Lokal Bertahan
-
Dukung Belajar Online, Telkomsel Hadirkan Mobile BTS di Desa Pasiah Laweh
-
Mengaku Terkena Corona, Donald Trump Langsung Trending di Twitter
-
Aksi Mba Nana Bikin Netizen di Twitter Heboh
"Saya harap Anda juga membuat 'pengorbanan' seperti yang dimiliki orang lain," tulis akun @OneVoic09474519.
Namun Twitter memberi tahu bahwa itu tidak akan berlaku untuk setiap cuitan. Pihaknya memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang jelas dan berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata.
"Cuitan yang menginginkan atau mengharapkan kematian, cedera tubuh yang serius, atau penyakit fatal terhadap siapa pun tidak diperbolehkan dan harus dihapus. Ini tidak secara otomatis berarti penangguhan," cuit akun resmi @TwitterComms pada 3 Oktober 2020.
Dilansir dari The Verge, Sabtu (3/10/2020), aturan sebenarna yang berlaku di bawah kebijakan Perilaku yang Menyesatkan di Twitter pun cukup jelas.
"Kami tidak mentolerir konten yang menginginkan, mengharapkan, atau mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera tubuh yang serius, atau penyakit yang fatal terhadap individu atau sekelompok orang," tulis Twitter dalam kebijakannya.
Ini termasuk berharap seseorang meninggal akibat penyakit serius seperti "Saya harap kamu terkena kanker dan mati", menginginkan seseorang menjadi korban kecelakaan yang serius seperti "Saya berharap kamu akan ditabrak mobil saat kamu membuka mulut".
Begitu juga dengan mengatakan bahwa sekelompok individu pantas mendapatkan cedera fisik yang serius seperti "Jika kelompok pengunjuk rasa ini tidak tutup mulut, mereka pantas untuk ditembak".
Kini Presiden Trump sedang berada di Pusat Medis Walter Reed untuk pengujian dan perawatan. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Terkini
- Capai 100 Juta Pengguna, Zoho Perkuat Memperkuat Pertumbuhan Bisnis Kawasan Asia Pasifik
- Registrasi Local Media Summit 2023 Telah Dibuka, Pertemuan Tahunan Media Lokal se-Indonesia
- Sinergi Exabytes Indonesia dan EasyStore Targetkan 5.000 UMKM
- Grab Indonesia dan OVO Donasikan Rp 1,5 Miliar untuk Berbagai Komunitas
- Fitur utama Batoto, Aplikasi Baca Komik Seru
- Layanan Hemat, Upaya Gojek Perluas Pasar sekaligus Dorong Peluang Pendapatan Mitra
- Apa yang Ditawarkan JKIND di GIIAS 2023?
- Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
- Bagaimana Staffinc Suite Bantu Ariston Optimalkan Promosi Penjualan
- Kolaborasi Zoho dan ITS, Berdayakan Mahasiswa dan UKM dengan Teknologi Low-Code
Berita Terkait
-
Sah, Akun Facebook Donald Trump Sudah Dipulihkan
-
Sempat Ditangguhkan, Akun Facebook dan Instagram Donald Trump akan Kembali
-
Meta Segera Umumkan Nasib Akun Instagram dan Facebook Donald Trump
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Akunnya Tak Lagi Diblokir, Donald Trump Tetap Ogah Balik ke Twitter, Ini Sebabnya
-
Elon Musk Kembalikan Akun Twitter Donald Trump, Malah Begini Tanggapannya
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya
-
Sempat Kena Take Down, Centang Abu-Abu pada Twitter Kini Sudah Bisa Lagi