Kamis, 18 April 2024
Agung Pratnyawan : Rabu, 07 Oktober 2020 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Upaya Huawei Indonesia mendorong pengembangan SDM dalam negeri dalam bidang teknologi digital mendapatkan tanggapan dan apresiasi dari dunia pendidikan Indonesia.

Huawei Indonesia sendiri tengah berupaya dan mendukung mendukung pengembangan SDM dengan kompetensi baru yang sesuai dengan kebutuhan era revolusi industri keempat.

Apresiasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D., pada saat membuka Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020.

Menurut Dirjen DIKTI, Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D peran Huawei dalam turut mengembangkan kompetensi SDM di bidang teknologi digital, terutama kecerdasan artifisial, analitik big data dan machine learning, sangat relevan dengan tingginya kebutuhan para pemangku kepentingan, baik sektor industri, dunia pendidikan tinggi, pemerintah, hingga masyarakat Indonesia secara luas akan SDM tersebut.

"Penguasaan teknologi digital terdepan seperti kecerdasan buatan, analitik big data dan machine learning adalah kompetensi-kompetensi baru yang dibutuhkan oleh industri untuk beradaptasi dengan berbagai dinamika di era baru serta membangun dunia yang serba terkoneksi, cerdas dan berdaya-saing tinggi di kancah global. Namun, jumlah SDM yang menguasai teknologi-teknologi di Indonesia masih kurang. Indonesia masih membutuhkan 250.000 SDM di bidang digital dan ini menjadi tantangan bagi pendidikan tinggi di Indonesia untuk merealisasikannya," ujar Dirjen DIKTI.

Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020. (Huawei Indonesia)

Untuk mampu menjawab tantangan tersebut, Dirjen DIKTI menegaskan pentingnya komitmen semua pihak dalam mendorong generasi muda untuk menguasasi teknologi-teknologi digital terdepan, serta pentingnya sinergi penta-helix yang melibatkan pendidikan tinggi, industri, pemerintah, media dan juga masyarakat sebagai penerima manfaat.

Menurutnya, pihak industri seperti Huawei akan berperan penting dalam alih pengetahuan dan teknologi, pemerintah berperan dalam regulasi, sementara media berperan penting dalam transmisi informasi. 

"Kami mengapresiasi upaya nyata Huawei Indonesia dalam turut mengembangkan dan mengakselerasi terbangunnya ekosistem SDM digital melalui kerja sama alih pengetahuan dan teknologi, melalui pelatihan AI dan pemanfaatan teknologi AI Atlas 200DK di 14 perguruan tinggi di Indonesia," ujar Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D di hadapan sejumlah rektor dan perwakilan 14 perguruan tinggi yang hadir secara virtual di Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020.

Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020 sendiri merupakan gelaran yang diselenggarakan sebagai bagian dari kelanjutan Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani bersama oleh Huawei dan DIKTI.

Acara eBootcamp yang digelar secara daring ini juga diikuti oleh segenap perwakilan dari 14 rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Huawei AI Ecosystem Development Ascend program diadakan sebagai jembatan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai AI National Strategy melalui skema kerjasama Triple Helix (Pemerintah, Industri/Pelaku Bisnis dan Akademisi).

Hal ini mencerminkan komitmen kuat Huawei terhadap pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung Strategi Nasional AI.

Jason Zhang, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Department. (Huawei Indonesia)

Jason Zhang, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Department mengatakan,"Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020 merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei untuk mendukung keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun budaya inovasi di kalangan masyarakat Indonesia, mendukung persiapan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial dan mewujudkan visinya menjadi kekuatan utama ekonomi digital dunia pada 2030, melalui pengembangan SDM digital berkompetensi global. Program ini juga merupakan wujud konsitensi Huawei dalam alih pengetahuan dan teknologi serta memperkuat sinergi bersama dunia pendidikan, pemerintah, industri/pelaku bisnis, komunitas dan media."

Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan,"Kami sangat berterimakasih kepada Huawei Indonesia yang telah melakukan alih pengetahuan dan teknologi melalui pelatihan dan pemanfaatan teknologi AI Atlas 200DK. Semoga alih pengetahuan dan teknologi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan program AI di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami yang memiliki beragam multi-discipline program. Selain itu kami juga memiliki beberapa trainee TIK yang telah terlatih dan bersertifikasi oleh Huawei Indonesia sehingga bisa memberikan sumbangsih kepada para mahasiswa dan pihak kampus nantinya."

Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si, Rektor Telkom University (Tel U) mengatakan, "Kami sangat mendukung program pemerintah untuk mewujudkan AI National Strategy. Huawei telah menyediakan fasilitas, pelatihan, dan sertifikasi untuk membentuk SDM unggul bidang digital (digital talent) di Indonesia sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia. Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih kepada Huawei atas kerjasama dan dukungannya."

BACA SELANJUTNYA

Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?