Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pada Jumat (8/1/2021) media sosial Twitter akhirnya menutup akun Donald Trump selamanya. Kebijakan ini diambil usai Twitter sebelumnya menangguhkan akun Donald Trump selama 12 jam.
Dalam penjelasannya Twitter mengatakan bahwa akun Donald Trump itu dihapus permanen karena diyakini telah menghasut terjadinya tindak kekerasa, demikian dilansir dari CNN.
"Setelah mereview beberapa tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan memeriksa konteksnya, kami memutuskan untuk menutup secara permanen akun tersebut karena ada risiko memicu kekerasan," tulis Twitter.
"Dalam konteks terjadinya peristiwa mengerikan pekan ini, kami sudah memperingatkan bahwa jika (Trump) kembali melakukan pelanggaran, maka langkah inilah (penutupan permanen) yang akan kami ambil," lanjut Twitter.
Baca Juga
-
Sujiwo Tejo "Curhat" ke Tuhan Tentang Elon Musk, Singgung Kedelai dan Mars
-
Buka Pembicaraan, Apple dan Hyundai Siap Produksi Mobil Pintar?
-
Trailer Beredar, King of Fighters XV Dikonfirmasi Meluncur Tahun Ini
-
Sebut Perusuh sebagai "Patriot", Cuitan Putri Donald Trump Panen Kecaman
-
Akun Medsos Instagram dan Facebook Donald Trump Diblokir
Saat dilarang sementara pada Kamis, Twitter mengatakan Trump telah melakukan penghasutan dan merayakan kekerasan saat ribuan pendukung fanatiknya menyerbut Ibu Kota Washington DC dan merusak gedung DPR.
Setelah itu, Twitter memperingatkan Trump bahwa sekali lagi pelanggaran dilakukan, maka akun pribadi sang presiden akan ditutup permanen.
Penutupan permanen akun Donald Trump pada Jumat dilakukan karena dua cuitan yang dia sebar beberapa jam setelah akunnya diaktifkan kembali oleh Twitter.
Cuitan yang pertama dinilai adalah bentuk dukungan, pembelaan, dan dorongan Trump terhadap mereka yang masih percaya bahwa sang petahana memenangi pemilihan umum. Pemenang pemilu AS pada November 2020 kemarin adalah Joe Biden.
Cuitan kedua adalah tentang Trump yang tidak akan menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang.
Menurut Twitter itu adalah tanda bahwa Trump masih terus menyebar rumor bahwa pemilu kemarin tak sah dan pelantikan Biden tidak aman serta akan terjadi sasaran serangan kekerasan. (Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- The Glass Room: Misinformation Edition Resmi Dipamerkan di Jakarta
- PANDI: Nama Domain .ID Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
- Cara Bayar Tagihan Internet di Kantor Pos
- Salah Fokus Lihat Layar HP Dian Sastro yang Penuh Minyak, Netizen: Namanya Juga Manusia
- Punya Puluhan Juta Subscriber, Atta Halilintar Jadi YouTuber Paling Berpengaruh Tahun 2022
- Inovasi Kue Ulang Tahun Ini Bikin Geleng-geleng, Netizen: Chef Juna Sedih Melihat Ini
- Saingan Kuat, Google Waspadai Kehadiran Chatbot AI
- Diam-diam Rekam Aksi Gadis Saat Tanya Jalan ke Driver Ojol, Gerak-geriknya Ini Bikin Netizen Geleng-geleng
- 3 Link Nonton Payback, Drama Korea Penuh Aksi Balas Dendam
- Lihat Gaya Necis Prabowo di Foto Jadul Ini, Netizen Curiga Anak Senoparty Pada Masanya
Berita Terkait
-
Sempat Ditangguhkan, Akun Facebook dan Instagram Donald Trump akan Kembali
-
Meta Segera Umumkan Nasib Akun Instagram dan Facebook Donald Trump
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Akunnya Tak Lagi Diblokir, Donald Trump Tetap Ogah Balik ke Twitter, Ini Sebabnya
-
Elon Musk Kembalikan Akun Twitter Donald Trump, Malah Begini Tanggapannya
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya
-
Sempat Kena Take Down, Centang Abu-Abu pada Twitter Kini Sudah Bisa Lagi
-
Usai Beli Twitter, Elon Musk Malah Dipantau Joe Biden: Jadi Ancaman Amerika Serikat?