Jum'at, 19 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 11 Januari 2021 | 15:17 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - BTS atau base transceiver station milik Palapa Ring Timur di Kabupaten Puncak dibakar. Pernyataan ini dibenarkan oleh Manajemen Telkomsel Wilayah Maluku dan Papua. 

Fasilitas BTS yang dibakar tersebut ternyata bukan milik Telkomsel.

Akibat pembakaran itu, layanan 4G Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak mengalami gangguan sejak 4 Januari 2021, pukul 14.53 WIT, kata Adi Adi Wibowo General Manager Network Operation & Quality Management Telkomsel Maluku & Papua.

Dilansir dari laman Suara.com, saat ini pelanggan Telkomsel di wilayah Ilaga Kabupaten Puncak tetap dapat menikmati layanan komunikasi 2G. Layanan tersebut menggunakan transmisi IDR atau satelit, lanjut Adi.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanannya yang terjadi kepada pelanggan Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, " kata Adi.

BTS 4G LTE di perbatasan Indonesia. (Telkomsel)

Sementara itu Anggota DPR asal Papua, Yan Permenes Mandenas menyayangkan dibakar towernya tersebut oleh orang tak dikenal (OTK). BTS itu, menurut dia, sangat penting bagi warga setempat untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga yang tinggal diluar Kabupaten Puncak.

"Saya sudah sempat berkunjung ke Ilaga, ibu kota Kab. Puncak bulan Oktober 2020 untuk melihat pembangunan BTS PT. Palapa Timur Telematika (PTT), dilanjutkan dengan penyambungan kabel optik oleh PT. Telkom Wilayah Papua dalam waktu satu bulan agar masyarakat bisa menikmati jaringan 4G dengan kuota internet yang cukup dari kurang lebih 10 MBPS menjadi kurang lebih 100 MBPS," imbuh dia,

Palapa Ring Timur merupakan bagian dari jaringan proyek Palapa Ring yang dikerjakan pemerintah untuk menyediakan akses internet cepat di seluruh Indonesia dan rampung pada 2019 lalu. (Suara.com/Liberty Jemadu)

BACA SELANJUTNYA

Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T