Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Belum lama ini pengguna Facebook dibuat resah usai laporan penggunanya yang mendapatkan tag dalam video berbahaya oleh orang tak dikenal tanpa izin. Insiden tag video Facebook ini bukan hal yang pertama kali terjadi.
Perusahaan keamanan siber Kaspersky menilai itu adalah contoh rekayasa sosial yang digunakan pelaku kejahatan siber untuk membuat korban merespons dengan mengklik lampiran yang terinfeksi.
"Rekayasa sosial adalah teknik manipulasi yang memanfaatkan psikologi manusia yang digunakan para pelaku kejahatan siber untuk mengelabui seseorang atau untuk memikat pengguna yang tidak menaruh curiga," kata Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Minggu (25/4/2021).
Tiong mengatakan, para pelaku kejahatan siber mengelabui korbannya untuk mengekspos data, menyebarkan infeksi malware, atau memberi mereka akses menuju jaringan atau komputer.
Baca Juga
-
Penampakan di Pohon Pisang Ini Bikin Melongo, Netizen: Ngelunjak Ya
-
Flash Sale, Huawei Band 6 Terjual 5000 unit di Hari Pertama Penjualan
-
Hadir Setiap Hari, WIB Tokopedia Spesial Ramadan Beri Diskon Hingga 90%
-
Ditemukan Celah Keamanan Facebook, Bisa Bocorkan Jutaan Email Pengguna
-
Setelah YouTube, Kominfo Juga Blokir Paul Zhang di Facebook dan Twitter
Kemudian, penipuan yang didasarkan pada manipulasi psikologis dibangun berdasarkan cara orang berpikir dan bertindak. Penyerang, tambah Tiong, mungkin menggunakan manipulasi emosional untuk meyakinkan mereka agar mengambil tindakan irasional atau berisiko yang tidak akan dilakukan.
"Ketakutan, kegembiraan, keingintahuan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan adalah emosi yang biasanya digunakan untuk meyakinkan orang yang tidak waspada dan tidak mengerti," katanya.
Di media sosial, kepercayaan penting di antara pengguna dan juga penting dalam serangan manipulasi psikologis. Pengguna biasanya tertipu oleh akun yang mereka ikuti, biasanya dengan nama orang yang mereka kenal dan percayai.
Dikarenakan manipulasi psikologis adalah serangan terhadap manusia, bukan mesin, Tiong menyarankan pengguna internet untuk mengambil tindakan dasar untuk melindungi diri mereka sendiri.
Pertama, Kaspersky menyarankan agar selalu berpikir sebelum mengklik. Kedua, pengguna bisa menerapkan kata sandi yang kuat untuk akunnya. Ketiga, mereka bisa memanfaatkan fitur keamanan yang ada di Facebook.
"Anda dapat mengontrol siapa yang dapat menandai (tag) atau siapa yang dapat melihat kiriman. Sebab Facebook secara teratur membuat perubahan pada pengaturan mereka. Para pengguna perlu memperhatikan dan meluangkan waktu untuk memeriksa pengaturan yang dan memperbaruinya demi privasi maksimum," ungkap Tiong. (Suara.com/Dicky Prastya)
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Duh Data Jutaan Pengguna Facebook Terancam Bocor, Pengguna iOS dan Android Wajib Waspada
-
Facebook Sempat Pecat Tiga Karyawan per Bulan, Ini Alasannya
-
Terpopuler: Tagging Link Video Porno Bikin Heboh dan Motif Sajadah Unik
-
Tagging Link Video Porno Bikin Resah User Facebook, Begini Cara Atasinya
-
130.331 Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor, Bagaimana Cara Mengeceknya?
-
Terus Tumbuh, Jumlah Pengguna Facebook di Indonesia Tembus 140 Juta
-
Fadli Zon Ketahuan Like Video Porno, Netizen: Dih Sangat Memalukan
-
Tahap Uji Coba, Pengguna Bisa Melihat Instagram Stories Lewat Facebook
-
Berguna untuk Komunitas, Begini Cara Jadwalkan Postingan di Facebook
-
CEK FAKTA: Benarkah Ganjar Sebut Nonton Video Porno Tak Batalkan Puasa?