Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kominfo Menanggapi kejadian massal tautan atau link bermuatan pornografi di media sosial Facebook yang belum lama ini terjadi.
Menurut keterangan yang diterima pada Senin (26/4/2021), Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan pihaknya telah meminta Facebook untuk menyampaikan penjelasan dan perkembangan dari investigasi terkait isu mass-tagging ke konten bermuatan pornografi yang beredar baru-baru ini.
Dilansir dari laman Suara.com, "Hasil investigasi Facebook menunjukkan bahwa mass-tagging terjadi secara acak dan tidak ditargetkan ke individu tertentu, serta merupakan upaya phishing dimana pengguna diarahkan untuk mengakses tautan (link) yang di-tag ke mereka," kata Dedy.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini Facebook telah menghapus halaman-halaman yang terlibat dalam upaya phishing ini, dan melakukan blokir terhadap tautan yang mencurigakan agar tidak dapat diposting di atas platform Facebook.
Baca Juga
-
3 Tragedi Laut yang Terjadi di Bulan April, Ada Titanic Hingga KRI Nanggala
-
Siapkan Primogems, Ini 5 Alasan Gacha di Banner Zhongli Genshin Impact
-
Bawa Kamera Utama 48 MP Seharga Rp 4 Jutaan, Ini Spesifikasi Oppo Reno5 F
-
Bikin Resah, Begini Cara Hindari Tag Video Porno di Facebook
-
Ditemukan Celah Keamanan Facebook, Bisa Bocorkan Jutaan Email Pengguna
Agar terhindar dari upaya phishing, Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak mengakses tautan atau pesan yang mencurigakan, serta menjaga keamanan akun.
"Selain itu, menjaga keamanan akun dengan memastikan kembali setting keamanan dan privasi di semua akun sosial media, aplikasi percakapan dan email mereka," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah akun Facebook diketahui mendapatkan tag dari orang yang tidak dikenal. Aktivitas tersebut dicurigai sebagai kampanye phising.
Phising sendiri adalah salah satu teknik untuk mengakses akun pengguna -- di mana setelah pengguna mengunjungi situs atau halaman yang sudah disebarkan, ternyata halaman tersebut mengandung malware yang berbahaya bagi akun dan dapat merembet ke teman-teman di media sosialnya.
Untuk menghindari phising lewat mass-tagging, pengguna Facebook disarankan untuk mengubah setelan notifikasi akun yang menandai mereka. Pengguna cukup klik ikon lonceng atau notifikasi di pojok kanan atas.
Langkah selanjutnya, klik ikon tiga titik di kanan dan pilih pengaturan notifikasi. Kemudian klik menu tanda, lalu ubah ke opsi teman untuk menghindari tag dari akun orang tak dikenal. (Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo
-
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS, Rugikan Negara Lebih dari Rp 8 T
-
Punya 46 Bidang Tanah, Segini Total Harta Kekayaan Johnny G Plate
-
Ramai Kasus QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid, Ini Tanggapan Kominfo
-
Ternyata Kominfo Pakai Teknologi AI untuk Membuat Naskah Pidato