Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Minggu, 23 Mei 2021 | 10:42 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah melakukan investigasi terkait adanya kebocoran data pribadi dari 279 juta penduduk Indonesia. Diduga kebocoran berasal dari BPJS Kesehatan.

Dedy Permadi selaku juru bicara Kominfo menyatakan kalau pihaknya tengah melakukan investigasi dari data sampel yang ditemukan.

Ia mengatakan, data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti yang diklaim penjual, tapi berkisar 100.000.

"Data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data. Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," imbuh Dedy.

Menanggapi hal ini, Pakar Telematika Roy Suryo menyebut, sekecil apapun data yang diakui, kebocoran data secara de facto tetaplah terjadi.

"Sekecil apapun datanya yang diakui dari total keseluruhan 279 juta, mau 100.000 atau bahkan satu-pun, yang namanya kebocoran de facto sudah terjadi," kata Roy Suryo.

Selain itu, ia juga menyoroti komentar dari BPJS Kesehatan. Mantan Politikus Partai Demokrat ini mengaku, pernyataan mereka bisa menjadi bumerang jika penyelidikan naik ke tahap penyidikan.

Postingan Roy Suryo. [Twiitter]

"Pernyataan Humas BPJS Kesehatan ini justru bisa jadi bumerang de jure jika penyelidikan naik ke tahap penyidikan. Yang jelas, masyarakat sudah jadi Korban. Ambyar," tambahnya.

Sebelumnya, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) telah buka suara soal dugaan kebocoran data yang berasal dari lembaga mereka.

Dalam informasi yang beredar, kata Humas BPJS Kesehatan, disebutkan bahwa ada 279 juta data peserta yang terindikasi bocor.

Sementara, sampai dengan Mei 2021, jumlah peserta BPJS Kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.

Postingan Roy Suryo. [Twiitter]

"Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf.

"Perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS," tambahnya.

Selain itu, Iqbal juga menyatakan bahwa mereka telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.

Itulah sorotan Roy Suryo, terkait kabar kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia yang diduga dari BPJS Kesehatan. (Suara.com/ Dicky Prastya).

BACA SELANJUTNYA

Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan