Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Elon Musk mengungkapkan kekesalannya dengan fitur NFT pada foto profile Twitter yang belum lama ini diluncurkan. Kenapa sampai bisa kesal pada fitur baru Twitter ini?
"Ini menjengkelkan," kata Musk dalam akun Twitter miliknya sebagai ucapat kekesalan pada fitur NFT tersebut sekaligus menautkan foto soal fitur baru ini.
Ia kemudian menjelaskan kalau Twitter seolah sia-sia menghadirkan fitur NFT pada foto profile tersebut.
Elon Musk menyoroti kenapa platform media sosial ini lebih fokus pada hal tersebut dibanding memberantas scammer kripto yang kerap melakukan spam di Twitter.
Baca Juga
"Twitter menghabiskan banyak sumber daya di sini, sementara scammer crypto kerap kali membuat spam di setiap thread," tambah Musk dalam cuitannya.
Elon Musk sendiri kerap dikenal sebagai salah satu tokoh yang mendukung teknologi blockchain hingga Cryptocurrency.
Namun, kritiknya ini dilakukan sebagai tanggapan terkait penipuan giveaway aset kripto dari akun Twitter anonim yang menyamar sebagai dirinya maupun tokoh lain.
Puncaknya kemudian terjadi pada 2018, di mana Twitter memblokir akun palsu yang mengubah namanya menjadi Elon Musk.
Sementara itu, Twitter resmi memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan pengguna memamerkan koleksi non fungible token (NFT) miliknya.
Gambar NFT itu sudah bisa digunakan sebagai foto profile Twitter.
Saat pengguna mau memakai koleksi NFT untuk foto profile Twitter, gambar itu akan ditampilkan dalam bentuk heksagonal dan dapat dilihat oleh semua pengguna Twitter.
Fitur ini tersedia untuk pengguna yang berlangganan Twitter Blue di iOS.
Namun, perusahaan menjanjikan kalau fitur bakal diperluas ke perangkat Android maupun Twitter versi web.
Fitur NFT di foto profile Twitter ini hingga akhirnya mendapatkan kritikan dari Elon Musk. Kenapa memilih membuatnya dibanding memberantas scammer Cryptocurrency. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Bobol Twitter dan Curi Kripto dengan Nominal Fantastis, Hacker Ini Dibui Cuma 5 Tahun
-
Ketahuan Selingkuh, Nama Syahnaz Sadiqah Rajai Kolom Trending di Twitter
-
Twitter akan Sediakan Fitur Pembayaran, Mau Jadi E-Commerce?
-
Mario Dandy Tertawa Lebar Setelah Sidang, Netizen: Sumpah Pengen Tampol
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Tasyi Athasyia Ketahuan Bayar Buzzer untuk Pulihkan Namanya, Netizen: Gak Habis Fikri
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Netizen Doakan Jokowi 3 Periode, Gibran Rakabuming: Jangan Sampai Kejadian
-
Twitter Ingin Basmi Berita Menyesatkan di Media Sosial, Begini Caranya