Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengeluarkan peringatan bagi Google untuk segera mendaftar Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat, atau PSE Lingkup Privat.
Jika sampai belum mendaftarkan diri sebagai PSE Lingkup Privat, Google terancam untuk diblokir Kominfo dari Indonesia.
Menanggapi hal ini, Google Indonesia menyatakan telah mengetahui ancaman pemblokiran dari Kominfo untuk PSE Lingkup Privat.
Perusahaan asal Amerika Serikat ini tengah mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri sebagai PSE Lingkup Privat, meskipun saat ini mereka masih belum muncul di situs PSE Kominfo.
Baca Juga
-
Google, WhatsApp, FB, dan IG Terancam Diblokir Kominfo Gegara Belum Daftar PSE
-
Tanggapan Kominfo Soal Startup Melakukan PHK Massal Karyawannya
-
1000 Startup Digital Kemenkominfo, Ungkap Potensi Indonesia Menjadi Digital Nation
-
Bantu UMKM, Niagahoster Jalin Kerja Sama dengan 1000 Startup Digital Kemenkominfo
"Kami mengetahui keperluan mendaftar dari peraturan terkait, dan akan mengambil tindakan yang sesuai dalam upaya untuk mematuhi," kata pihak Google Indonesia saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (18/7/2022).
Selain Google, Kominfo juga mengancam platform lain seperti Meta (Facebook, Instagram, dan WhatsApp) hingga Twitter. Pasalnya, mereka masih belum mendaftarkan platformnya ke situs tersebut.
Berdasarkan pantuan Suara.com di situs PSE Kominfo per 18 Juli 2022 pukul 14.20 WIB, PSE Asing seperti Meta (Facebook, Instagram, dan WhatsApp), Twitter, serta Google masih belum mendaftarkan platformnya ke website tersebut.
Suara.com juga sudah meminta tanggapan Country Director Meta di Indonesia, Pieter Lydian dan Head of Communications Twitter Southeast Asia, Cipluk Carlita. Namun keduanya masih belum memberikan respons hingga berita ditayangkan.
Sementara itu, Peneliti dari Divisi Kebebasan Berekspresi SAFEnet, Nenden Sekar Arum menilai kalau rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir platform digital per 21 Juli 2022 bakal merugikan banyak pihak.
"Ini kaya buah simalakama. Di satu sisi kalau mereka enggak daftar dan pemerintah dengan tegas memblokir, itu merugikan pengguna. Banyak orang yang mencari duit dari sana," kata Nenden saat diwawancara Suara.com melalui telepon, Senin (18/7/2022).
Nenden turut menambahkan kalau beberapa platform digital global itu masih menunggu dan melihat apakah memang Kominfo benar-benar menerapkan blokir per 21 Juli nanti.
"Mereka juga kan masih wait and see. Apakah mereka mau daftar atau enggak itu tunggu nanti aja di last minute," ujar dia.
Lebih lanjut Nenden menilai kalau kebijakan ini bakal merepotkan Kementerian Kominfo sendiri. Pasalnya, pemutusan akses platform digital populer itu bakal menimbulkan protes massa.
"Ini juga akan merepotkan kominfo sendiri jika mereka beneran memblokir platform digital, kan sudah pasti protes massa semakin besar. Sekarang kita lihat, banyak orang yang resah platform digital diblokir, dan mereka akan terganggu aktivitasnya," jelas dia.
Itulah jawaban Google Indonesia akan ancaman pemblokiran Kominfo agar segera mendaftar PSE Lingkup Privat. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Apa itu Google Gemini? Teknologi AI Pesaing ChatGPT
-
Mission EVO Rilis di Google Play Store, Game Survival Shooter Terbaru
-
Google Disinyalir akan Sajikan Layanan Cloud Gaming via Youtube
-
Cara Main Mobile Legends Bang Bang di PC Pakai Google Play Beta
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
Pengguna Fitbit Punya Opsi untuk Login dengan Akun Google, Semua Data Bisa Diakses
-
Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!