Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Nama hacker Bjorka yang mengacak-acak database Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru-baru ini menjadi sorotan netizen usai memberi balasan menohok terhadap pernyataan dari Kominfo.
Sebelumnya, hacker Bjorka mengancam untuk menjual data penduduk Indonesia yang didapatkan dari database Komisi Pemilihan Umum (KPU). 150 juta data penduduk ini rupanya dijual dengan harga 5.000 dolar AS atau setara Rp 74,6 juta.
Menanggapi hal ini, Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo memberi pesan untuk hacker Bjorka untuk tidak menyerang Indonesia karena merugikan masyarakat.
"Kalau bisa jangan menyerang, tiap kali kebocoran data yang dirugikan ya masyarakat. Kan itu perbuatan illegal access" ungkapnya.
Baca Juga
-
Ini Smartphone Pertama dengan Snapdragon 4 Gen 1, Skor Antutu Libas Dimensity 700 dan 810
-
Jika Memiliki Sharingan, Bisakah Naruto Uzumaki Menggunakannya
-
Sedih, Beruang Langka Ditembak Warga: Sebabnya Bikin Serba Salah, Begini Nasibnya
-
Beri Semangat untuk Andrian Pauline, Michelle Ziudith Penggemar RRQ?
Pernyataan ini langsung dibalas oleh hacker Bjorka melalui forum Breached.to pada Selasa (6/9/2022) lalu. Dirinya menuliskan pesan menohok untuk Kominfo yang kemudian menjadi bahan olok-olokan netizen di media sosial.
"Stop being an idiot" tulis Bjorka dalam forum tersebut.
"Serang terus, soalnya Kominfo lagi lucu-lucunya" tulis salah satu netizen dengan akun @cal*****fian.
"Perang hacker dan Kominfo ini gue seneng, gue dukung hacker, Kominfo idiot soalnya" balas akun @pelu******nja01.
"Ya hacker, mari berkawan" ungkap akun @De***_CR.
Kominfo Ancam Hacker Bjorka dengan Sanksi Hukum
Dikutip dari Suara.com, dalam konferensi pers bersama media, Kominfo yang diwakili oleh Semuel Abrijani Pangerapan menyebut jika aksi hacker yang menjual data penduduk Indonesia ini sangat merugikan karena dapat digunakan untuk hal-hal membahayakan.
Dengan tegas, dirinya mengancam untuk memberikan sanksi hukum bagi hacker jika melakukan aksi yang merugikan masyakarat Indonesia. Lebih lanjut, dirinya pun meminta pihak cyber crime untuk menindak lanjuti laporan terkait hal ini.
"Bagi yang hack, pastinya ya kamu berhadapan dengan hukum bukan dengan saya intinya. Karena itu pastinya karena masyarakat dirugikan, kamu ya berhadapan dengan hukum. Makanya saya sudah meminta cyber crime untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.
Terkait aksi hacker Bjorka yang menjual data penduduk Indonesia ini, Kominfo memastikan jika pihaknya segera melakukan pertemuan dengan operator seluler, dukcapil, cybercrime dan ditjen PPI untuk membahas hal tersebut.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo
-
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi BTS, Rugikan Negara Lebih dari Rp 8 T
-
Punya 46 Bidang Tanah, Segini Total Harta Kekayaan Johnny G Plate
-
Ramai Kasus QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid, Ini Tanggapan Kominfo
-
Ternyata Kominfo Pakai Teknologi AI untuk Membuat Naskah Pidato