Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Elon Musk mengakui bahwa media sosial Twitter menerima pukulan finansial besar dari pengiklan yang hilang dan menuduh "kelompok aktivis" "mencoba menghancurkan kebebasan berbicara."
"Twitter mengalami penurunan pendapatan yang sangat besar, karena kelompok aktivis menekan pengiklan, meskipun tidak ada yang berubah dengan moderasi konten dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk menenangkan para aktivis," cuit Musk seperti dilansir dari NY Post.
"Sangat kacau! Mereka mencoba menghancurkan kebebasan berbicara di Amerika," tambah Musk.
Musk tidak merinci apakah dia memandang kelompok aktivis tertentu bertanggung jawab atas penurunan pendapatan yang tiba-tiba.
Baca Juga
Tetapi pemilik Twitter baru telah menghadapi segunung kritik dalam beberapa hari terakhir dari kelompok dan aktivis yang khawatir penekanannya pada kebebasan berbicara akan memberanikan suara ekstremis di platform.
Awal pekan ini, sekelompok lebih dari 40 kelompok hak-hak sipil dan aktivis mendesak 20 pengiklan teratas Twitter untuk menahan dolar iklan mereka kecuali Musk setuju untuk menegakkan standar moderasi konten dan menindak ujaran kebencian.
Penandatangan surat terbuka itu termasuk Media Matters, GLAAD dan NAACP, di antara lusinan lainnya.
Musk dan penasihat utamanya telah berebut untuk meyakinkan pengiklan. Dalam sebuah surat terbuka kepada mitra iklan Twitter pekan lalu, Musk mengatakan dia tidak akan membiarkan platform menjadi "pemandangan neraka" dan mengakui komitmennya terhadap keamanan merek di situs tersebut.
Musk juga mengambil langkah-langkah untuk mendiversifikasi aliran pendapatan Twitter karena pengiklan menolak.
Perusahaan sedang dalam proses meluncurkan model berlangganan berbayar "Twitter Blue" yang dirubah yang akan menagih pengguna 8 dolar AS per bulan untuk verifikasi akun dan fasilitas lainnya.
Miliarder itu menguraikan upaya itu sambil menanggapi kritik dari penulis terkenal Stephen King, yang telah mengecam rencana perusahaan untuk mengenakan biaya atas lencana "cek biru".
"Kita harus membayar tagihan entah bagaimana! Twitter tidak dapat sepenuhnya bergantung pada pengiklan," kata Musk saat itu.
Twitter juga bertujuan untuk memangkas biaya melalui putaran PHK besar-besaran. Pemotongan dimulai pada hari Jumat, dengan sekitar setengah dari tenaga kerja perusahaan dikatakan terpengaruh.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Telco X: "X" terbaru yang dibawa Elon Musk ke Indonesia?
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin
-
Implan Chip ke Otak Buatan Elon Musk Disetujui FDA, Ngeri-Ngeri Sedap
-
Pengguna Premium Makin Dimanjakan, Akun Twitter Blue Kini Bisa Upload Video Berdurasi 2 Jam
-
Satya Nadella dan Elon Musk Beda Pendapat, Siapa Pegang Kendali OpenAI
-
Tunjuk Linda Yaccarino Sebagai CEO Twitter Baru, Keputusan Elon Musk Dinilai Analis Sangat Tepat
-
Elon Musk Unggah Gambar di Twitter, Harga NFT Ini Langsung Meroket
-
Elon Musk Disinyalir akan Tinggalkan Posisi CEO Twitter, Siapakah Penggantinya?
-
Elon Musk Tuding WhatsApp Sengaja Mata-matai Pengguna, Microfon Suka Nyala Diam-Diam?