Hitekno.com - Untuk beberapa waktu, media sosial Facebook telah membiarkan penggunanya secara terbuka membagikan alamat, agama, pandangan politik, dan orientasi seksual mereka di halaman profil mereka.
Namun, dalam waktu dekat lebih tepatnya, pada 1 Desember, Meta akan menghapus bidang ini dari platformnya.
Dilansir dari Phone Arena, seorang juru bicara Meta mengatakan bahwa perubahan itu adalah bagian dari upaya perusahaan untuk "membuat Facebook lebih mudah dinavigasi dan digunakan."
Perwakilan tadi lebih lanjut menyatakan bahwa Meta saat ini mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna yang telah mengisi bidang ini, memberi tahu mereka bahwa bidang ini akan segera dihapus.
Namun, juru bicara itu menekankan bahwa perubahan itu tidak memengaruhi kemampuan untuk membagikan informasi ini di tempat lain di Facebook.
Konsultan media sosial Matt Navarra pertama kali melaporkan perubahan yang akan datang.
Dia men-tweet pemberitahuan bahwa Meta saat ini sedang mengirim. Selain memberi tahu pengguna tentang perubahan tersebut, pesan tersebut menekankan bahwa semua detail lainnya, termasuk kontak dan informasi dasar, akan tetap ada di profil pengguna.
Menariknya, bidang yang ingin dihapus Meta dari Facebook tidak ada di platform media sosial lain seperti Instagram dan TikTok, misalnya.
Ya, Anda dapat berbagi lebih banyak tentang diri Anda jika Anda mau, tetapi platform ini tidak memberi Anda bidang yang mendorong Anda untuk masuk ke detail spesifik seperti itu.
Baca Juga:
Posting Video Meteor, Astronom Ini Malah Diblokir Twitter: Dituduh Mengunggah Konten Porno
Berita Terkait
Berita Terkini
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Picu Polemik, Publik Soroti Risiko Kebocoran Data Pribadi
-
Registrasi SIM Berbasis Face Recognition Dinilai Berisiko, Pakar Ingatkan Ancaman Privasi dan Penyalahgunaan Data
-
5 Fakta BONDS, Perangkat Pemanas Tembakau dengan Inovasi Teknologi Baru
-
Keamanan Registrasi SIM dengan Face Recognition Masih Dipertanyakan Jelang 2026
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Pakar Ingatkan Ancaman Kebocoran Data