Jum'at, 29 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 06 Desember 2022 | 19:10 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Elon Musk telah memberikan pengampunan pada 12.000 akun Twitter yang dulu kena blokir dari platform media sosial tersebut. Namun beberapa di antaranya adalah akun penyebar hoaks, ujaran kebencian hingga pornografi atau bokep.

Dikutip dari Suara.com, Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter tengah memberikan pengampunan pada ribuan akun tersebut. Dilaporkan, sebanyak 12.000 akun Twitter dilepaskan dari hukuman blokir.

Dua belas ribu akun Twitter tersebut sebelumnya kena blokir karena didapati telah menyebarkan hoaks, ujaran kebencian hingga pornografi atau bokep.

Angka sebanya ini diungkap oleh seorang software developer asal Jerman bernama Travis Brown. Ia mendapatkannya setelah melacak ID Twitter dan nama akun yang diblokir lewat daftar Github.

Tercatat kalau sejauh ini hampir 12.000 akun Twitter yang sudah dipulihkan sejak 27 Oktober 2022 kemarin. Lalu sejak 8 November 2022 ada beberapa ratus akun yang blokirnya telah dicabut.

Khusus 21 November 2022, tercatat hampir 2.500 akun Twitter yang kembali diizinkan atau dilepaskan blokirnya, demikian dilansir dari Gizmodo, Selasa (6/12/2022).

Baru-baru ini beberapa laporan menyebutkan bahwa Elon Musk sedang berupaya untuk memulihkan sekitar 62.000 akun dengan lebih dari 10.000 followers.

Ilustrasi Twitter. (Pixabay/geralt)

Akun-akun yang pernah diblokir itu karena melanggar peraturan Twitter seperti penyebaran misinformasi soal vaksin Covid-19, akun spam, profil yang membagikan konten tanpa hak cipta, hingga akun porno.

Beberapa akun yang dianggap kontroversi seperti anti -Yahudi hingga politikus sayap kanan juga telah dipulihkan Elon Musk.

Di laporan lain, sebuah riset mengungkap kalau ujaran kebencian semakin tinggi usai Elon Musk membeli Twitter. Konten rasis hingga komentar tidak menyenangkan banyak beredar di platform tersebut.

Namun Elon Musk selaku Pemilik Twitter menolak klaim tersebut dan menganggapnya keliru.

"Tayangan ujaran kebencian terus menurun, meskipun ada pertumbuhan pengguna yang signifikan! @TwitterSafety akan menerbitkan data setiap minggu," kata Musk, dikutip dari Tech Times, Senin (5/12/2022).

"Kebebasan berbicara bukan berarti kebebasan untuk menjangkau. Hal negatif seharusnya mendapatkan jangkauan lebih rendah daripada hal positif," sambung dia.

Dia juga mengklaim kalau saat ini ada sekitar 500 juta tweet per hari dan jutaan impression. Jadi tayangan ujaran kebencian tak lebih dari 0,1 persen dari apa yang dilihat di Twitter.

Itulah laporan terkini dari pelepasan blokir pada 12.000 ribu akun Twitter yang dulunya ditengarai sebagai penyebar hoaks hingga bokep. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

BACA SELANJUTNYA

CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?