Kamis, 25 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 12 Desember 2022 | 13:52 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Dell Technologies baru-baru ini menyelenggarakan acara media briefing virtual yang dihadiri media dari kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ), bertajuk “Resolusi 2023” yang menghadirkan Amit Midha, Presiden, Asia-Pasifik & Jepang dan Global Digital Cities, dan John Roese, Global Chief Technology Officer.

Kedua eksekutif Dell membahas sejumlah resolusi menjelang tahun baru yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan/organisasi agar mereka dapat meraih manfaat maksimal dari teknologi-teknologi yang berkembang pada tahun 2023. Keduanya juga menekankan bahwa solusi digital akan menentukan masa depan masyarakat di APJ.

“Dinamika pada tahun 2022 telah menunjukkan bagaimana transformasi dan inovasi digital memainkan peranan yang sangat penting dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan sejumlah industri beralih dan menerapkan arsitektur multicloud pada tahun 2022, Dell berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami yang terus berkembang dan tujuan transformasi digital mereka yang lebih luas,” ucap Midha.

Mengelola biaya jangka panjang cloud dan memutuskan arsitektur multicloud edge yang tepat adalah beberapa prioritas teratas Chief Information Officer (CIO) pada tahun 2023

Roese memaparkan beberapa teknologi baru yang akan berkembang dan di mana para CIO bisa mengambil keputusan terkait teknologi tersebut tahun depan. Ia menekankan bahwa pelanggan tidak lagi bisa menanggung risiko pembengkakan anggaran (over budget) yang disebabkan oleh distribusi kemampuan TI yang tidak efisien di cloud dan bahwa pelanggan harus memahami perhitungan biaya jangka panjang.

“Sangatlah penting bagi perusahaan modern untuk mengadopsi pendekatan multicloud yang memungkinkan mereka memiliki kendali penuh atas data dan aplikasi perusahaan, di mana pun lokasi data dan aplikasi tersebut. Pendekatan multicloud itu juga harus lebih hemat biaya dan bisa mengurangi kompleksitas cloud secara keseluruhan,” kata Roese.

Roese juga menggarisbawahi pentingnya mendukung pelanggan dan mitra untuk memutuskan bagaimana arsitektur multicloud edge yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam jangka panjang.

“Tahun 2023, dunia nyata akan semakin banyak membutuhkan data dan pemrosesan data. Saat ini, edge ada di mana-mana dan edge computing memiliki peluang tak terbatas. Jika perusahaan/organisasi tidak membuat keputusan tentang arsitektur edge yang mereka inginkan dalam jangka panjang, maka kemungkinan besar mereka akan berakhir dengan beberapa platform edge,” tambah Roese.

“Kita harus memiliki perspektif strategis saat mengambil keputusan tentang arsitektur (TI) kita. Jadi, evaluasi model-model yang digunakan saat ini dan identifikasi arsitektur yang paling tepat untuk mengelola dan mengatur data serta beban kerja di seluruh cloud tanpa kerumitan tambahan dan biaya tersembunyi.”

Memberdayakan pelanggan dan mitra untuk menyelaraskan strategi keamanan siber mereka di seluruh pusat data, cloud, dan di edge

Roese menekankan pentingnya mendefinisikan kendali Zero Trust perusahaan/organisasi untuk mewujudkan manajemen identitas, manajemen kebijakan, dan manajemen ancaman yang konsisten di seluruh arsitektur enterprise TI.

Dalam dunia multicloud yang sangat terdistribusi dan terhubung, Zero Trust akan menjadi landasan penting untuk memastikan data aman dan bisa dipercaya.

Midha menyatakan bahwa seiring percepatan transformasi digital yang dilakukan ekonomi global, potensi titik masuk serangan siber akan semakin meningkat.

Berdasarkan Global Data Protection Index (GDPI) 2022 dari Dell Technologies, 74 persen responden APJ (tidak termasuk Cina) khawatir mereka akan mengalami gangguan dalam 12 bulan ke depan.

"Kami bekerja sama dengan para pelanggan dan mitra kami untuk membantu menyederhanakan transformasi keamanan mereka dan membekali mereka dengan strategi yang tepat untuk bisa melindungi data mereka dengan lebih baik, di mana pun lokasi data tersebut," ujar Midha.

Tentukan risiko kriptografi keamanan kuantum untuk perusahaan dan segera bangun keahlian awal untuk meraih manfaat dari komputasi kuantum

“Komputasi kuantum semakin nyata. Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan bisa memiliki akses ke sistem kuantum yang cukup besar, yang artinya data terenkripsi di seluruh jaringan publik akan menghadapi risiko keamanan yang signifikan. Kendati demikian, perusahaan/organisasi kini juga telah memiliki cara untuk melindungi data kuantum mereka,” ujar Roese.

Pertama-tama, perusahaan perlu melakukan inventarisasi aset-aset kriptografi yang ada di seluruh perusahaan dan mengidentifikasi ancaman yang mereka hadapi.

Kemudian, perusahaan perlu melakukan investasi simulasi kuantum dan memberdayakan tim data science dan AI mereka untuk mempelajari bahasa dan kemampuan kuantum tersebut agar siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Teknologi tetap akan menjadi kunci untuk mendorong masa depan masyarakat di APJ

“Teknologi tetap menjadi kunci transformasi, keseragaman digital, dan untuk mendorong kemajuan manusia. Pertumbuhan ekonomi di APJ diharapkan akan terus berlanjut di tengah ketidakpastian iklim makroekonomi dan populasi yang terus meningkat. Kita perlu meningkatkan cara kita berpikir tentang teknologi untuk bisa memanfaatkannya dengan lebih baik. Dengan demikian, kita akan bisa menjalani dan membentuk masa depan masyarakat,” ungkap Midha.

“Solusi digital sangatlah penting untuk mendorong kemajuan manusia, termasuk mempercepat terwujudnya kota-kota berkelanjutan pada masa depan,” tambah Midha. Dengan teknologi seperti digital twin, kota-kota di dunia bisa mewujudkan tujuan berkelanjutan dan iklim mereka dengan membangun model dan memahami pola konsumsi energi dan emisi dengan lebih baik.

Terakhir, Midha menyatakan bahwa teknologi memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan ekonomi. Ia menggarisbawahi pentingnya menciptakan masyarakat yang saling terhubung dan didukung secara digital untuk kepentingan bersama, berdasarkan keseragaman digital, bukan pendekatan digital yang berbeda-beda.

Untuk itu, perlu adanya integrasi digital dan pemberdayaan generasi berikutnya untuk bisa menemukan dan mengembangkan potensi karena merekalah yang akan menjadi kekuatan pendorong teknologi di industri dan dunia kerja.

“Dengan keunggulan kompetitif Dell yang telah teruji dan strategi unik yang fokus untuk mendorong kemajuan manusia, saya menantikan apa yang akan terjadi pada tahun 2023. Saya percaya kawasan APJ akan terus maju dan bertransformasi seiring upaya kami memanfaatkan teknologi digital untuk membangun masa depan masyarakat dan mendorong keseragaman digital,” tutup Midha.

BACA SELANJUTNYA

Dell Technologies: Demokratisasi Kecerdasan Buatan, Ekspansi Edge Modern, dan Peran Penting Zero Trust