Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 13 Desember 2022 | 16:50 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Buol, dan Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, Zenius berupaya untuk meningkatkan kompetensi siwa di wilayah Indonesia Timur, terutama beberapa daerah tersebut.

Sebagai informasi, saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan IPM setiap tahunnya. Umumnya provinsi dengan IPM tertinggi berasal dari provinsi yang berada di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan bagian barat Indonesia. Lalu bagaimana dengan wilayah di timur Indonesia? 

Mengutip IPM nasional tahun 2021 lalu, hanya Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sulawesi Utara yang masuk ke dalam 10 provinsi dengan IPM tertinggi.

Sisanya diisi oleh provinsi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta, ataupun provinsi di Pulau Sumatera seperti Riau dan Sumatera Barat. 

Dari temuan tersebut, platform edukasi berbasis teknologi, Zenius, menginisiasi kolaborasi dengan beberapa daerah di Indonesia Timur. Sejak 2020 lalu, Zenius telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel).

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan kapasitas guru dan adaptasi pembelajaran berbasis teknologi melalui penggunaan platform Zenius.

Selain itu, Sulsel juga menargetkan lebih banyak siswa-siswi yang lolos ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), di mana hal tersebut juga akan berdampak terhadap IPM daerah.

Pelaksanaan Try Out AKM. (Zenius)

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Setiawan Aswad PhD. mengatakan, "Kami menyambut baik kerja sama yang telah terjalin dengan Zenius selama ini. Dalam setahun terakhir, kami juga melihat adanya peningkatan dari jumlah siswa SMA/SMK yang diterima di perguruan tinggi negeri di Sulsel. Kami berharap tahun depan akan semakin banyak siswa-siswi yang masuk Ke PTN."

Setahun terakhir, Zenius dan Disdik Sulsel sudah menyelenggarakan berbagai aktivitas pendidikan mulai dari lokakarya untuk guru yang menjangkau lebih dari 7.000 guru SMA dan SMK di Provinsi Sulsel, hingga melaksanakan Try Out (TO) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Try Out Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri dengan format terbaru yang telah diikuti oleh lebih dari 30.000 siswa. 

Kegiatan ini pun berlanjut hingga ke Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, melalui kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Buol. Kerja sama yang akan berlangsung hingga 2025 mendatang ini meliputi beberapa aktivitas kegiatan pendidikan, mulai dari TO AKM SD dan SMP, penyediaan paket belajar AKM, seleksi beasiswa untuk para siswa, pelatihan guru, dan pelatihan Bahasa Inggris.

Sebagai pembuka kerja sama tersebut, Zenius dan Pemkab Buol melangsungkan TO AKM yang diikuti lebih dari 5.000 siswa kelas 4 SD dan kelas 7 SMP untuk persiapan menghadapi AKM di tahun depan.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Kabupaten Buol, Drs. H. Muchlis, M.M mengatakan, "Pendidikan berkualitas menjadi hak seluruh siswa, termasuk bagi mereka yang berada di daerah terluar seperti di Kabupaten Buol. Perbaikan mutu pendidikan merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Buol, untuk itu lah kami menggandeng Zenius demi meningkatkan kompetensi para siswa di Kabupaten Buol. Semoga kerja sama ini bisa membawa dampak positif terhadap siswa, guru, dan sekolah di Kabupaten Buol."

Dalam pelaksanaan TO tersebut, tim Zenius melihat infrastruktur yang kurang memadai menjadi kendala utama bagi para siswa dalam mengerjakan TO.

Beberapa siswa tidak bisa mengerjakan TO di ruang kelas atau di lingkungan sekolah, tetapi mereka harus pergi ke balai desa, rumah pribadi guru, bahkan pinggir pantai, demi mendapatkan sinyal internet. 

Pj. Bupati Kabupaten Buol, Drs. H. Muchlis, M.M dan AVP of Government Relations Zenius, Mohamad Nurreza Rachman

Bahkan ada juga sekolah yang mengharuskan siswa untuk berangkat subuh agar dapat menumpang mengerjakan TO di sekolah dengan infrastruktur digital yang lebih layak. Beberapa guru juga merelakan kuota internet dari ponsel mereka dipakai untuk mengerjakan TO karena modem sekolah yang tidak berfungsi.

Belum lagi, literasi digital para siswa dan guru di daerah tersebut juga masih harus ditingkatkan. Banyak siswa yang masih belum terbiasa untuk menggunakan laptop atau handphone.

Sementara, dari segi kompetensi, tidak sedikit siswa kelas 4 SD yang masih belum lancar membaca, atau memahami Bahasa Indonesia saat diajak berinteraksi sehari-hari. Begitu juga dengan siswa SMP yang masih belum memahami Bahasa Inggris meskipun tingkat dasar. 

"Terlepas dari semua kendala dan masalah yang ada, kami melihat secara langsung semangat dari setiap murid dan guru dalam belajar. Mereka tetap bersemangat untuk mengikuti try out meski harus berjalan ke balai desa, atau berpanas-panasan ke pinggir pantai. Semangat dan optimisme inilah yang mendorong kami untuk berkomitmen memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga kami bisa berkolaborasi dengan lebih banyak daerah di Indonesia ke depannya," tutur Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS. 

Pada tanggal 12 Desember lalu, Zenius juga resmi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo.

Kerja sama yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di provinsi tersebut melalui peningkatan kompetensi berbasis digital yang menekankan pada pemahaman konseptual dan skolastik.

Melalui kerja sama ini, Zenius berharap dapat turut berkontribusi pada peningkatan literasi digital guru dan siswa di Gorontalo. 

Zenius berharap untuk terus berkolaborasi dengan semakin banyak pihak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan siswa-siswa di seluruh Indonesia.

Zenius juga membuka kesempatan bekerja sama bagi seluruh Dinas Pendidikan atau pun pemerintah daerah yang memiliki pandangan yang sama dalam pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kompetensi siswa dan guru.

BACA SELANJUTNYA

7 Fitur Telegram untuk Menunjang Aktivitas Belajar