Sabtu, 20 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 14 Februari 2023 | 13:35 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sanksi Amerika Serikat membuat pasar smartphone Huawei turun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Raksasa teknologi asal China ini mengalihkan fokusnya dari bisnis smartphone ke infrastruktur digital berkonektivitas 5G.

Pemerintah AS mengklaim dan menuding Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Ini membuat Huawei dilarang memproduksi chip dengan teknologi AS dan kehilangan layanan penggunaan Google Play Service.

Pasar smartphone Huawei turun drastis selama 3 tahun terakhir di mana perusahaan kini berjuang mengandalkan OS buatan mereka sendiri (HarmonyOS).

Laporan terbaru mengungkap bahwa Huawei tertarik membangun infrastruktur digital berbasis 5G.

Ilustrasi teknologi Smart Port dari Huawei. (Huawei)

Perusahaan tersebut mengandalkan Tianjin Smart Port yang didukung telekomunikasi 5G untuk menghindari sanksi AS dan menjalankan bisnisnya.

Dikutip dari Gizmochina, Tianjin Smart Port adalah salah satu dari jenis pelabuhan (Port) yang menggunakan teknologi terbaru termasuk intelligent twins, autonomous driving, 5G, cloud computing, dan IoT.

Teknologi buatan Huawei diklaim dapat menciptakan sistem manajemen pelabuhan (Port) yang lebih terhubung, lebih cerdas, dan otonom.

Semua aplikasi bekerja sama, didukung oleh 'Smart Hub', yang mengelola operasi secara terpusat.

Pelabuhan Tianjin adalah salah satu dari tujuh pelabuhan terbesar di dunia, dengan kapasitas peti kemas tahunan sebesar 20 juta TEU dan 20.000 karyawan.

Tianjin Smart Port merupakan smart terminal nol karbon yang terletak di tepi laut Bohai, China Utara. Saat pelabuhan menjadi digital, ini menghemat jutaan biaya operasi manual dan juga meningkatkan efisiensi operasionalnya.

Teknologi Smart Port membantu mengurangi biaya keseluruhan sebesar 30 persen. Setelah digitalisasi, pelabuhan membutuhkan staf 60 persen lebih sedikit dari sebelumnya.

Teknologi Smart Port memungkinkan mereka untuk mengontrol serta mengoperasikan perangkat seperti derek dermaga, derek gantri, penumpuk, dan forklift dari jarak jauh.

Huawei mempromosikan layanan digital berkemampuan 5G dan berencana menghadirkan otomatisasi dan solusi cerdas ke berbagai infrastruktur di China seperti tambang batu bara, pelabuhan, dan rumah sakit.

BACA SELANJUTNYA

Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?