Rabu, 24 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 15 April 2023 | 15:20 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Kabar mencengangkan datang dari Crypto Exchange Bitrue. Serangan dari hacker membuat kripto senilai ratusan miliar rupiah hilang.

Menurut laporan dari Cryptoslate, serangan hacker di bursa Bitrue (BTR) membuat harga token Quant (QNT) turun 7,6 persen pada 14 April.

Perusahaan intelijen kripto Arkham membagikan detail lebih lanjut tentang dompet yang dieksploitasi.

Menurut data yang diposting Arkham di akun Twitter-nya, jumlah total yang dieksploitasi sekitar 24,4 juta dolar AS atau Rp 360,1 miliar.

Platform pertukaran cryptocurrency Bitrue juga mengaku bahwa terdapat serangan hacker. Mereka menerbitkan pemberitahuan resmi pada 14 April pukul 10.00 UTC.

“Kami dapat mengatasi masalah ini dengan cepat dan mencegah eksploitasi dana lebih lanjut. Kami menangani masalah ini dengan serius dan saat ini sedang menyelidiki situasinya. Penyerang dapat menarik aset senilai sekitar 23 juta USD dalam mata uang berikut: ETH, QNT, GALA, SHIB, HOT, dan MATIC," bunyi keterangan dari akun Twitter Bitrue (@BitrueOfficial).

Lewat pengumuman itu, Bitrue memastikan bahwa salah satu hot wallet-nya telah diretas, dan sejumlah besar token Shiba Inu, serta Polygon dan kripto lainnya, telah ditarik dari sistem. Peretas tersebut bahkan telah mulai menjual kripto yang dicuri.

Menurut unggahan di Twitter dari Bitrue, individu atau kelompok yang tidak dikenal mengeksploitasi salah satu crypto wallet mereka.

Peretas berhasil kabur dengan kripto senilai sekitar US$23 juta.

Ilustrasi kritpto. (Hacked Life)

Daftar tersebut termasuk, menurut PeckShieldAlert, 22,5 miliar Shiba Inu, 320 ETH, 173.000 QNT, 46,4 juta GALA, 756,15 juta HOT dan 310.000 MATIC.

Bitrue juga memastikan bahwa dompet yang diretas hanya menyimpan 5 persen dari jumlah keseluruhan kripto yang disimpan oleh bursa. Dompet lainnya tidak terpengaruh.

Mengapa Hot Wallet Bisa Diretas?

Dikutip dari blockchainmedia.id (jaringan Suara.com), Hot wallet adalah jenis dompet kripto yang senantiasa terhubung ke Internet dan dapat digunakan untuk mengirim, menerima, dan menyimpan aset kripto.

Sedangkan cold wallet adalah jenis dompet kripto yang disimpan secara offline dan lebih aman dari serangan hacker, karena tidak senantiasa terhubung ke dunia maya.

Hot wallet dapat diretas karena mereka terhubung ke Internet, dan dengan demikian lebih rentan terhadap serangan hacker.

Pada kasus Bitrue diretas, hot wallet biasanya digunakan untuk memfasilitasi perdagangan dan penarikan cepat, sehingga mereka harus selalu terhubung ke jaringan dan siap digunakan. Oleh karena itu, hot wallet pada exchange kripto adalah sasaran empuk bagi para hacker yang mencari cara untuk mencuri aset kripto.

Untuk mengurangi risiko terhadap serangan peretasan, pengelola bursa biasanya memisahkan sebagian besar aset kripto mereka dalam cold wallet yang disimpan secara offline dan lebih aman.

Selain itu, mereka juga menerapkan berbagai tindakan keamanan seperti autentikasi dua faktor, enkripsi data, dan pemantauan aktif untuk melindungi hot wallet mereka.

Sebagai informasi, Bitrue adalah platform pertukaran cryptocurrency yang memungkinkan pengguna untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan berbagai aset digital.

Platform ini diluncurkan pada tahun 2018 di Singapura dan sejak itu menjadi pilihan populer di kalangan penggemar cryptocurrency, terutama di Asia.

BACA SELANJUTNYA

Manfaatkan Pengaruh, Elon Musk Dituduh Memanipulasi Harga Dogecoin