Jum'at, 29 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 10 Oktober 2022 | 14:56 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Maraknya beragam jenis investasi, mencakup cryptocurrency kini menjadi lahan yang kerap diincar oleh pelaku kejahatan melalui jalur peretasan.

Bahkan komplotan peretas ini ada yang terafiliasi dengan lembaga negara, alias plat merah. Setidaknya itulah yang diungkap oleh Elliott Garlock seperti dilansir dari Cnet.

Ia mengatakan bahwa para pelaku bisa saja menyamar sebagai pelamar kerja. Itu adalah wawancara kerja yang mencengangkan bagi perekrut, Elliott Garlock.

Saat menyaring calon insinyur untuk sebuah perusahaan kripto pada bulan Februari, Garlock bertemu dengan satu pelamar yang mencurigakan.

Orang yang diwawancarai bergabung dengan wawancara Zoom dengan kameranya mati. Ada obrolan terus-menerus di latar belakang, seperti seolah dia sedang terjebak di sebuah ruangan kecil yang penuh sesak.

Dia mengaku berasal dari San Francisco tetapi, ketika dicecar pertanyaan, mereka tidak dapat menunjukkan lokasinya lebih presisi.

Ilustrasi nuklir. (Pixabay)

Itu adalah wawancara yang aneh dan tidak produktif. Yang terburuk dari semuanya, itu adalah yang pertama dari banyak orang.

Garlock, pendiri perusahaan perekrutan Stella Talent Partners, segera bertemu dengan kandidat lain yang hampir identik dalam wawancara kerja daring tersebut.

"Saya kesal setelah beberapa saat, karena itu benar-benar buang-buang waktu," kata Garlock.

"Saya awalnya mengira penipuan itu adalah bahwa mereka berada di luar negeri, mencoba memanfaatkan pekerjaan jarak jauh untuk mendapatkan gaji karena tidak bekerja."

Sekarang ada hipotesis baru. Orang-orang yang diwawancarai untuk pekerjaan adalah orang Korea Utara yang mencoba menyedot uang ke negara musuh Korea Selatan tersebut.

Setidaknya begitulah  peringatan dari FBI dan Departemen Keuangan, yang telah memperingatkan tentang meningkatnya risiko Korea Utara terhadap industri cryptocurrency.

Bahaya serupa sudah ditunjukkan oleh satu peretasan bencana pada bulan Maret. Lazarus Group, pakaian peretasan yang terkait dengan pemerintah Korea Utara.

Sekitar sepertiga dari penjarahan kripto Korea Utara masuk ke dalam program senjatanya, termasuk senjata nuklir, menurut perkiraan Anne Neuberger, seorang wakil penasihat keamanan nasional di pemerintahan Biden.

 

Untuk informasi terkini seputar dunia teknologi, sains dan anime, jangan lupa untuk subscribe halaman Facebook kami di sini.

BACA SELANJUTNYA

Fasilitas Pengolahan Uranium di AS Kebakaran, 200 Karyawan Dievakuasi