Jum'at, 19 April 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 29 April 2023 | 14:22 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Mark Zuckerberg berambisi meraih impian di masa depan melalui metaverse. Tak berjalan sesuai harapan, metaverse membuat induk Facebook kehilangan puluhan triliun rupiah selama kuartal pertama.

Sebelum ini, Facebook mengungkap bahwa jumlah pengguna aktif harian di platform-nya mencapai 2 miliar.

Mereka berkomitmen untuk terus mengembangkan fitur Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, kreator, dan layanan pesan (messaging).

Dalam menghasilkan uang, induk Facebook, Meta masih mengandalkan iklan online.

Dikutip dari Decrypt dan CNBC, perusahaan melaporkan bahwa laba Meta turun 23 persen selama Q1 2023 dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Logo Facebook. (Pixabay/ Simon Steinberger)

Selama kuartal pertama, raksasa media sosial ini memperoleh keuntungan sebesar 5,7 miliar dolar AS (Rp 84 triliun).

Angka tersebut turun 23 persen dibanding 7,4 miliar dolar AS (Rp 109 triliun) pada tahun lalu.

Melalui laporan kepada para investor, Zuckerberg mengatakan bahwa bisnisnya "memiliki kuartal yang baik dan komunitasnya terus berkembang".

CEO Facebook turut menambahkan bahwa fokusnya pada AI di seluruh aplikasinya mendorong hasil yang menjanjikan.

Sayang, proyek metaverse sekaligus ambisi besar Zuckerberg menelan banyak biaya.

Ilustrasi Metaverse. (Pixabay/ Riki)

Meta mengatakan bahwa divisi Reality Labs (rumah bagi teknologi dan proyek realitas virtual perusahaan) membukukan kerugian operasional sebesar $ 4,28 miliar (Rp 62,8 triliun) pada Q4 2022. Total kerugian sepanjang tahun 2022 menjadi $13,72 miliar (Rp 201 triliun).

Reality Labs terus kehilangan banyak uang. Segmen tersebut mengalami kerugian sebesar $ 3,9 miliar (Rp 57,2 triliun) selama kuartal pertama. Ini meningkat dibanding dengan kerugian sebesar $ 2,9 miliar selama periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan telah memberhentikan atau mem-PHK 11.000 karyawan pada November 2022. Mereka lantas mengumumkan bahwa 10.000 pekerja diberhentikan pada Maret 2023.

Meta menutup 5.000 lowongan pekerjaan karena perusahaan berupaya mengubah struktur dan membatalkan proyek-proyek prioritas rendah.

Setelah menelan banyak biaya, cukup menarik menantikan apakah proyek metaverse dari induk Facebook bakal menuai kesuksesan pada beberapa tahun ke depan atau tidak.

BACA SELANJUTNYA

Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat