Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - 30 kilometer dari pantai selatan Islandia terdapat sebuah pulau kecil bernama Surtsey.
Pulau ini berusia lebih dari 50 tahun dan tercatat sebagai pulau termuda di dunia.
Sama seperti Krakatau, pulau Surtsey ini muncul ke permukaan laut akibat aktivitas gunung api.
Karena hal ini, banyak yang menyebut jika Surtsey merupakan saudara kembar dari Krakatau.
Baca Juga
-
Bikin Baper, Ini Pasangan Paling Romantis Dalam Dunia Video Game
-
Spesifikasi PC untuk Resident Evil 2 Remake, Tidak Terlalu Seram
-
Rekomendasi 5 Game Seru di Google Assistant
-
Kontroversial, Facebook Messenger Kids diluncurkan ke Negara Ini
-
Yuk Intip Kecanggihan Spidercam, Kamera Perekam Piala Dunia 2018
Gunung ini lahir pada tahun 1963 hingga 1967 saat terjadinya serangkaian erupsi.
Pulau Surtsey ini terletak 32 km di selatan Pulau Heimaey, Islandia.
Sejak kelahirannya, gunung ini dilindungi dengan ketat dari aktivitas manusia.
Menariknya, kelahiran pulau Surtsey ini sempat disaksikan langsung oleh awak kapal pukat yang tengah berlayar di sekitarnya.
Dari kejauhan, sang kapten kapal awalnya mengira kepulan asap yang ia lihat berasal dari sebuah kapal yang terbakar.
Dalam beberapa hari, pulau baru ini bisa berukuran lebih dari 500 meter dengan tinggi mencapai 45 meter.
Sama seperti Krakatau, Surtsey merupakan laboratorium alami bagi proses kolonisasi area oleh flora dan fauna.
Hingga saat ini, sudah terdapat 60 jenis tumbuhan tingkat tinggi atau vascular plant, 27 jenis lumut daun atau bryophyta, 71 jenis lumut kerak atau lichens, dan 24 jenis jamur atau fungi di pulau Surtsey ini.
Selain itu, terdapat juga 89 jenis burung serta 335 jenis invertebrata di pulau ini.
Pulau Surtsey ini dikelola oleh Kementrian Lingkungan Hidup, Kebijakan dan Urusan Luar Negeri Islandia.
Untuk tingkat lokal, kawasan ini dikelola oleh Nature Reserve Officer.
Pengaturan kunjungan merupakan isu utama dalam pengelolaan kawasan.
Kunjungan ke Surtsey dibatasi untuk penelitian dan pendokumentasian kawasan ini.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak manusia pada ekosistem pulau, menjaga proses kolonisasi flora dan fauna, suksesi biotik, dan pembentukan formasi geologi agar berlangsung lebih alami.
Dengan demikian, tujuan untuk menjadikan kawasan ini sebagai laboratorium alami dapat tercapai.
Pulau Surtsey ini sejak 1965, menurut Amusing Planet, telah ditetapkan sebagai cagar alam dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Menarik sekali kan saudara kembar Krakatau ini?
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Status Gunung Anak Krakatau Siaga Level III, Dilarang Mendekat
-
Letusan Gunung Berapi Tonga Dianggap Saingi Krakatau, Jadi Terbesar Sejak 1883
-
Astronom Amati Asteroid Sebelum Menabrak Bumi, Jatuh di Mana?
-
Peringatan Ilmuwan, Gunung Berapi Paling Aktif Ini Siap Meletus
-
Menakjubkan, NASA Ungkap Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
-
Terpopuler: Gunung Anak Krakatau Usai Erupsi dan Potret Hewan Terisolasi
-
LAPAN Bagikan Foto Gunung Anak Krakatau Setelah Terjadi Erupsi
-
LAPAN Ungkap Video Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau dari Luar Angkasa
-
Ini Kata LAPAN Soal Dentuman Misterius saat Erupsi Gunung Anak Krakatau
-
Ini Kata Volkanolog ITB Soal Suara Dentuman di Depok dan Jakarta