Senin, 29 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 28 Juli 2018 | 15:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Dalam Gerhana Bulan 28 Juli 2018 yang baru saja terjadi, kita bisa menyaksikan Bulan Total namun berwarna merah. Tidak seperti selama ini Bulan dikenal berwarna putih.

Karena warna merah, fenomena alam ini dijuluki Blood Moon atau Bulan berdarah. Julukan ini diberikan karena warna Bulan pada saat puncak Gerhana akan tampak berwarna kemerahan seperti darah.

Lalu, mengapa bulan bisa berwarna merah saat terjadi Gerhana Bulan Total, termasuk Gerhana Bulan 28 Juli 2018 ini.

Fenomena alam ini terjadi, jelas pakar astronomi Avivah Yamani, karena Matahari, Bumi, dan Bulan akan berada dalam satu garis lurus di bidang tata surya. Karena konfigurasi sejajar itu, cahaya Matahari akan terhalang oleh Bumi.

Ketika Gerhana Bulan terjadi, Bulan akan memasuki bayang-bayang inti atau umbra Bumi dan menghilang dari pandangan pengamat di Bumi. Seharusnya, Bumi menjadi gelap seperti halnya Gerhana Matahari karena Bulan tidak menerima cahaya Matahari untuk dipantulkan.

Tetapi, hal tersebut tidak terjadi. Saat Gerhana Bulan Total, umumnya para pengamat melihat Bulan tidak menghilang tapi berubah warna menjadi merah seperti darah.

Warna merah itu sendiri berasal dari cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi dan pembiasan ini terjadi karena cahaya Matahari terdiri dari berbagai frekuensi, mulai dari yang terendah hingga tinggi.

Saat cahaya Matahari menerobos atmosfer Bumi, cahaya dengan frekuensi tinggi seperti hijau, biru, dan ungu akan terhamburkan oleh molekul atmosfer Bumi.

Sementara itu, cahaya dengan frekuensi rendah seperti kuning, oranye, dan merah akan dengan mudah melewati atmosfer Bumi dengan jalur yang lurus serta tidak mengalami interaksi dengan molekul di atmosfer Bumi.

Pembiasan cahaya dengan frekuensi rendah dari Matahari akan mengubah arah cahaya tersebut ke arah umbra Bumi. Sementara itu, posisi Bulan akan berada di area umbra saat Gerhana Bulan Total terjadi.

Hal itulah yang membuat Bulan akan tampak berwarna merah akibat pembiasan cahaya, demikian ulas Avivah dalam blognya, Langit Selatan. Atmosfer Bumi memang memainkan peran penting dalam meneruskan cahaya Matahari sehingga Bulan akan berwarna merah.

Meskipun begitu, warna merah Bulan saat Gerhana bergantung pada tingkat polusi yang ada di daerah pengamatan. Namun, diperkirakan Gerhana Bulan Total 28 Juli kali ini termasuk langka.

Selain durasi waktunya yang panjang, kemungkinan Bulan akan berwarna merah gelap terutama bagian selatan Bulan yang melintasi tepat di garis tengah umbra Bumi.

Tulisan mengenai Gerhana Bulan 28 Juli 2018 berwarna merah ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Gerhana Bulan Juli 2018: Mengapa Bulan Memerah?

BACA SELANJUTNYA

Cara Melihat Gerhana Bulan Total, Jelas dan Aman