Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Sabtu, 28 Juli 2018 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Gadget sudah bukan lagi barang eksklusif. Hampir semua orang dari beragam kalangan dan usia telah memiliki gadget. Hampir di setiap tempat kita bisa menemukan orang main Gadget.

Coba saja lihat sekelilingmu, hampir semua orang punya gadget. Dan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Gadget sudah menjadi kebutuhan setiap orang karena fungsinya yang membantu.

Di zaman millennials ini, hampir semua orang punya gadget, bahkan anak TK pun tak jarang ada yang sudah memiliki barang elektronik ini. Adanya barang ini kadang bikin kamu betah berlama-lama demi melihat update-an berita dari teman, keluarga, bahkan orang ternama.

Nah, apakah kamu salah satu yang suka berlama-lama di depan gadget? Kalau iya, sebaiknya kamu kurangi aktivitas ini. Pasalnya, penelitian menunjukkan remaja yang terlalu lama main gadget bisa berisiko mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau hiperaktif dua kali lipat, dilansir Himedik.com.

Ilustrasi pengguna smartphone [Pexels].

ADHD tak dapat disembuhkan dan jika sudah mencapai tahap kronis, maka bisa bertahan sampai seumur hidup. Penyakit ini memang dimulai pada usia anak-anak yang bisa menyebabkan kesulitan fokus di sekolah.

Seperti yang sudah disebutkan, salah satu tanda ADHD adalah sulit untuk fokus. Untuk membuktikan ini, para peneliti dari University of Southern California meneliti 2600 remaja berusia 15 dan 16 selama dua tahun.

Para peneliti meneliti berapa kali para remaja mengecek gadget dalam sehari serta gejala ADHD termasuk impulsif, hiperaktif, dan kurangnya perhatian.

Setelah dua tahun, ditemukan remaja yang main gadget berjam-jam dalam sehari berisiko dua kali lipat lebih besar daripada mereka yang tidak.

Bermain game di Ponsel (sumber foto: pixabay)

Para peneliti menemukan remaja yang terlalu banyak menghabiskan beberapa jam mengecek media sosial bisa kehilangan fokus. Profesor Adam Leventhal membenarkan hal ini.

Kamu mungkin tak sadar jika bunyi dari gadget kadang lebih menarik perhatianmu dibandingkan dengan tugas lain. Teknologi ini bisa memberikan stimulasi tinggi untuk lebih berisiko terhadap ADHD.

Jika seseorang sudah mengidap penyakit ini maka perawatan yang bisa diberikan adalah obat-obatan dan terapi bicara. Jadi mulai sekarang, perkurangkan ya waktu di depan gadget.

Tulisan mengenai main gadget ini sudah dimuat di Himedik.com dengan judul Terlalu Lama Main Gadget, Remaja Berisiko Mengalami ADHD.

BACA SELANJUTNYA

Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya