Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Banyak orang yang mempercayai bahwa kiamat hanya diketahui oleh Tuhan dan merupakan rahasia terbesar alam semesta. Namun dengan menggunakan algoritma khusus, sebuah komputer memprediksi skenario kiamat 2040.
Meski sangat kontroversial,model komputer tersebut dikembangkan pada tahun 1973 oleh tim peneliti MIT.
Melalui algoritma yang ada, akan terjadi sebuah akhir kehidupan yang beradab pada tahun 2040. Perubahan besar akan dimulai pada tahun 2020 atau 2 tahun dari sekarang.
Dilansir dari Express, prediksi tersebut datang dari program yang dijuluki "World One". Program tersebut dikembangkan oleh tim peneliti MIT dan diproses oleh komputer terbesar yang ada di Australia.
Baca Juga
Program ini dirancang oleh seorang ahli komputer yang bernama Jay Forrester setueh dia ditugaskan untuk mengembangkan model keberlanjutan global.
Namun hasil yang mengejutkan datang dari perhitungan komputer. Hasil itu menunjukkan bahwa tingkat populasi dan polusi akan menyebabkan keruntuhan global di tahun 2040.
Perhitungan itu memaparkan bahwa dunia tidak dapat mempertahankan tingkat populasi dan pertumbuhan industri selama lebih dari dua dekade.
Dalam periode 2020 sampai 2040, dunia sudah mulai menampakkan ketidakseimbangan sehingga menuju kehancuran total tepat pada 2040.
Jika kita tidak melakukan apa-apa maka kualitas hidup menjadi nol. Polusi menjadi begitu serius sehingga dapat membunuh orang-orang serta pada akhirnya akan menyebabkan populasi berkurang.
Populasi pada tahun 2040 akan berkurang jumlahnya sehingga sama dengan populasi di tahun 1900 karena perubahan global.
Laporan dari Worldometers memperkirakan populasi di tahun 1900 sekitar 1,6 miliar orang. Situs tersebut juga memperkirakan akhir tahun 2018 populasi dunia akan menjadi 7,6 miliar dan 2040 mencapai 9 miliar.
Bisa dibayangkan hal besar akan terjadi karena sudah mengurangi populasi dari 9 miliar menuju 1,6 miliar.
Algoritma pada komputer menghitung prediksinya dengan mengukur tren pada tingkat polusi, pertumbuhan populasi, dan ketersediaan sumber daya alam serta kualitas hidup di Bumi.
Kualitas hidup akan turun secara dramatis tepat setelah tahun 2020.
Prediksi skenario kiamat 2040 mungkin sangat kontroversial, namun tak ada salahnya jika kita mengubah pola hidup sehingga kita semakin ramah dengan lingkungan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Apa Itu Kiamat Internet dan Dampaknya?
-
Terbukti Salah, Deretan Ramalan Kiamat Ini Pernah Menggegerkan Dunia
-
Menurut Kepala LAPAN, Kiamat Bisa Terjadi di Bumi Jika Satelit Terganggu
-
Ilmuwan Prediksi Ledakan Black Dwarf Supernova Bisa Sebabkan Kiamat
-
Kabar Kiamat Hari Ini Bikin Geger, Begini Fakta Sebenarnya
-
Antisipasi "Hari Kehancuran" Bumi, Ilmuwan Simpan Benih Baru di Brankas
-
Asteroid Disebut Bisa Sebabkan Kiamat, Ilmuwan Eropa Sepakati Misi Ini
-
Analisa Terbaru, Ilmuwan Sebut Bumi Bisa Kiamat Karena Asteroid
-
27 Kali Lipat Melebihi Kecepatan Suara, Rusia Pamer Rudal Avangard ke AS
-
Hanya karena Seekor Burung, Pesawat Hari Kiamat Rusak