Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Selasa, 11 September 2018 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sebuah kabar pembantaian terhadap hewan langka kembali terjadi. Setelah kemarin kita membahas burung Makaw dan ikan hiu, kini gajah Botswana juga terancam keberadaannya.

Setidaknya, terdapat 90 gajah telah tewas di Botswana dalam beberapa minggu terakhir menurut data dari para pengamat dan ilmuwan. Jumlah itu merupakan perburuan massal terburuk yang pernah tercatat di Afrika.

Semua gajah yang memiliki taring terlihat telah dipotong oleh para pemburu. Mereka ditembak dengan senapan berkaliber tinggi di dekat sumber air tempat gajah mencari minum.

Para pemburu menutupi beberapa bangkai gajah dengan dahan dan semak-semak untuk menutupi bukti kejahatan mereka.

Dikutip dari Gizmodo, Elephants Without Borders yang merupakan organisasi perlindungan gajah telah mendokumentasikan 90 insiden perubahan gajah.

Itu juga termasuk dengan perburuan enam badak putih langka sejak survei dilakukan mulai tanggal 10 Juli 2018.

Gading gajah Botswana diambil secara paksa. (Elephants Without Borders)

Mike Chase, sang pendiri organisasi tersebut mengatakan,'' Saya belum pernah melihat begitu banyak gajah mati di tempat lain.''

Chase juga menjelaskan bahwa dari klasifikasi usia yang bervariasi dari bangkai gajah yang ditemukan, ini termasuk ''perburuan yang gila''.

Di dekat Zambia dan Angola, gajah telah diburu hingga mendekati ambang batas minimal angka kepunahan lokal. Hal itu mungkin yang menyebabkan pemburu mengalihkan targetnya menuju Gajah Botswana.

Great Elephant Census yang terbaru memperkirakan bahwa 135.000 dari 352.000 gajah di Afrika tinggal di Botswana.

IUCN (International Union for Conservation of Nature) merilis jumlah gajah yang berbeda dengan organisasi sebelumnya. Organisasi internasional tersebut memperkirakan masih ada 415.000 hingga 567.000 gajah di Afrika.

Terlepas dari data yang ada, jumlah gajah di Afrika menyusut signifikan selama satu dekade terakhir.

Dalam rentang waktu 10 tahun menurut ilmuwan,  populasi gajah di Afrika telah berkurang sebanyak 110 ribu ekor. Sekitar 30 ribu gajah dibunuh setiap tahunnya.

Anak gajah yang yatim piatu sekarang dirawat di konservasi internasional. (Elephants Without Borders)

Peristiwa perburuan massal ini kemungkinan ada kaitannya dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah baru Botswana.

Pada bulan April, pemerintah Botswana memutuskan untuk menarik senjata dan peralatan militer dari Departemen Margasatwa dan Taman Nasional.

Kebijakan itu secara efektif menyudahi kebijakan sebelumnya yang menyatakan ''shoot-to-kill'' terhadap para pemburu gelap.

Menurut para ahli dan ilmuwan, pelucutan senjata itu diprediksi semakin membuat para pemburu gelap lebih leluasa dalam menjalankan aksinya.

Berkurangnya Gajah Botswana seharusnya menjadi perhatian lebih pemerintah setempat dan juga dunia internasional, apabila tidak, maka anak cucu kita tak akan bisa melihat gajah jenis itu lagi.

BACA SELANJUTNYA

Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia