Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gempa besar baru saja terjadi di Palu dan Donggala yang disebabkan oleh sesar Palu Koro. Laporan dari BMKG menyatakan bahwa gempa bumi sebesar 7,7 SR (Skala Richter) terjadi pada Jumat, 28 September 2018, jam 17.02 WIB di lokasi 0.18 LS dan 119.85 BT.
Laporan BNPB pada Minggu (30/09/2018) siang menyatakan bahwa korban meninggal mencapai angka 832 orang dan masih bisa bertambah lagi.
Bagi kita yang masih awam, kita hanya dijelaskan mengenai pergerakan lempengan bumi yang biasanya masih sulit dimengerti.
Tim HiTekno akan memberikan penjelasan sederhana mengenai bagaimana gempa bumi dan tsunami bisa terjadi.
Baca Juga
Michigan Technological University (MTU) dalam situs resminya membagikan bagaimana gempa bumi terjadi menggunakan alat peraga yang sangat sederhana.
Gempa bumi biasanya disebabkan ketika lapisan batuan di bawah tanah (lempengan bumi) tiba-tiba pecah di sepanjang patahan.
Pelepasan energi ini menyebabkan gelombang seismik yang membuat tanah bergetar.
Selama gempa bumi dan sesudahnya, lempengan bumi bergerak dan mereka terus bergerak sampai mereka terjebak lagi (kondisi stabil). Tempat bawah tanah di mana batu pecah disebut fokus gempa.
Tempat tepat di atas fokus (di atas tanah/ permukaan) disebut episentrum gempa bumi.
Agar lebih sederhana, kita bisa menggunakan balok karet busa sebagai alat peraga. Ini yang harus dilakukan untuk memahami gempa bumi secara sederhana:
1.Pecahkan atau robek balok karet busa menjadi dua bagian.
2. Taruh potongan tersebut di atas meja yang datar.
3. Letakkan pinggiran kasar dari balok karet busa di sisi yang sama (di bagian bawah)
4. Dorong kedua potongan tersebut dengan perlahan. Dorong satu bagian balok karet busa menjauh dari kamu. Sementara tarik potongan lainnya ke arah kamu. Perhatikan bagaimana mereka menempel?
5. Terus dorong dan tarik hingga mereka terpisah lagi.
Karet busa di sepanjang retakan (patahan) akan pecah dan kedua potongan itu akan terlepas satu sama lain.
Perpecahan tiba-tiba dari balok karet busa adalah gempa bumi. Itulah yang terjadi sepanjang gerakan sesar mendatar (strike-slip fault).
Itulah tadi penjelasan sederhana mengenai terjadinya gempa bumi, bagikan artikel ini ya agar makin banyak orang tahu!
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, Langsung Diikuti Beberapa Gempa Susulan
-
Gempa M 6.4 Guncang Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Info Gempa Bumi Terkini, Malam Ini, Magnitudo 6,1, Lokasi Barat Daya Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Gempa Mentawai
-
Mengapa Gempa 14 April 2023 Terasa di Banyak Wilayah? Begini Penjelasan BMKG
-
Gempa Jumat 14 April Guncang Wilayah Luas, BMKG: Bukan Gempa Tuban, Ini Gempa Laut Jawa
-
Gempa M 6,6 Guncang Tuban, Lebih dari 30 Wilayah Terdampak Getarannya
-
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Barat Laut Tuban Jatim, "Gempa" dan "Kerasa" Trending di Twitter
-
Gempa Bumi Hari Ini Berkekuatan Magnitudo 6,5, Tidak Berpotensi Tsunami
-
Gempa M 5,2 Guncang Yogya Jumat Malam, Tidak Berpotensi Tsunami