Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Google dan sekelompok peneliti bawah laut bekerja sama mengembangkan AI (Artificial Intelligence) untuk mengolah data suara misterius bawah laut.
Selama bertahun-tahun, suara misterius bawah laut dihasilkan oleh beberapa makhluk langka atau dentuman dari gunung bawah laut.
Dengan bantuan cetologist (ahli paus), gabungan tim peneliti mengembangkan AI atau kecerdasan buatan yang dapat mengolah suara misterius dari paus maupun sumber suara lain.
Rekaman data yang dihasilkan oleh humpback whale atau paus bungkuk sangat rumit dan butuh waktu bertahun-tahun untuk menganalisnya.
Baca Juga
Namun dengan bantuan AI milik Google, analisis suara misterius bawah laut dapat dilakukan dengan waktu yang lebih sedikit.
Paus dikenal sebagai hewan yang dapat menempuh perjalanan cukup panjang di dasar laut. Mereka juga terkenal sebagai hewan laut ''sosial'' yang berarti bahwa mereka juga sering melakukan pertemuan rutin dengan paus lainnya.
Paus bungkuk biasanya saling memanggil satu sama lain sebelum melakukan pertemuan rutin mereka.
Hewan penghuni laut dalam itu juga dikenal bisa bernyanyi dan ''lagu' mereka menghiasi keheningan bawah laut.
Namun, gerakan alami paus bungkuk sangat sulit dilacak dan data rekaman mereka juga sangat lama untuk dianalisis.
Google dan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) akan mengembangkan sistem baru untuk mengenali suara misterius bawah laut.
Dikutip dari Tech Crunch, sistem kecerdasan buatan Google akan menganalisis data rekaman yang ada di dalam samudra.
Data rekaman dari lusinan hydrophone yang disebar di samudra akan dianalisis langsung oleh AI Google.
Data bertahun-tahun itu akan disederhanakan oleh AI Google ke dalam klip suara dengan durasi 75 detik.
Analisis AI Google juga dapat menyelidiki apakah suara misterius itu berasal dari paus bungkuk, paus jenis lain atau suara misterius lainnya.
Ini sangat menghemat waktu ilmuwan karena biasanya mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menganalisis suara misterius bawah laut.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023
-
Penjelasan Peneliti BRIN Soal Pulau Baru Muncul di Tanimbar Usai Gempa Maluku
-
Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik, Peneliti BRIN Akhirnya Minta Maaf