Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 16 November 2018 | 15:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Siap-siap, Hujan Meteor Leonid setiap tahunnya muncul pada bulan November. Hujan Meteor ini terjadi ketika Bumi melintasi jalur bekas orbit Komet Tempel-Tuttle. Komet ini mengelilingi Matahari setiap 33,3 tahun sekali.

Komet Tempel-Tuttle ini meninggalkan remah-remah debu di sepanjang bekas orbitnya.

Pada November 2018, periode Hujan Meteor Leonid akan terjadi pada tanggal 6 sampai 30 November 2018, namun pengamat di Indonesia bisa melihatnya pada tanggal 17-18 November 2018 mendatang.

Ilustrasi Hujan Meteor. (Sky and Telescope)

Ketika orbit Bumi melintasi bekas jalur orbit komet tersebut, remah-remah komet yang tertinggal akan tertarik gravitasi Bumi.

Hambatan udara di atmosfer Bumi kemudian akan menyebabkan remah-remah komet tersebut memanas dan menyala menjadi apa yang disebut meteor.

Setiap hujan meteor memiliki titik radian atau titik kemunculannya di langit. Sesuai dengan namanya, titik radian Hujan Meteor Leonid berada di rasi bintang Leo.

Ilustrasi Hujan Meteor. (Great Lakes Ledger)

Untuk bisa melihat Hujan Meteor Leonid, pengamat bisa mulai mengamati pada pukul 3 dini hari dari cakrawala timur laut.

Dilansir dari Earth Sky, nantinya akan ada sekitar 10 sampai 15 meteor per jam. Sayangnya, tahun ini Hujan Meteor Leonid bertepatan dengan fase Bulan menjelang purnama.

Oleh karena itu, pengamatan pada pukul 3 dini hari sangat direkomendasikan.

Meteor-meteor Leonid dapat dilihat dengan mata telanjang dengan syarat lokasi pengamatan dalam kondisi langit yang gelap, cerah, dan bebas dari polusi cahaya. 

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Yuk! Berakhir Pekan dengan Nikmati Hujan Meteor Leonid 2018.

BACA SELANJUTNYA

5 Fenomena Langit Januari 2023, Bisa Disaksikan dari Indonesia