Kamis, 28 Maret 2024
Stephanus Aranditio | Amelia Prisilia : Selasa, 20 November 2018 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Tahun 1944, hukuman mati dengan sengatan kursi listrik begitu sering digunakan. Setelah sebelumnya, seorang bocah berusia 14 tahun, George Stinney tewas mengenaskan di kursi listrik. Di tahun yang sama Willie Francis berhasil lolos dari sengatan kursi listrik. Tidak sekali, Francis yang dihukum mati, lolos sebanyak dua kali.

Hukuman mati dianggap dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan dan masyarakat yang melihatnya. Semakin berkembang zaman, hukuman mati dirasa telah menghapus hak asasi manusia untuk tetap hidup. Hal ini lalu ditentang oleh banyak pihak.

Jauh sebelum zaman modern, kursi listrik menjadi salah satu metode yang digunakan untuk mengantar si pelaku kejahatan ke kematiannya. Terikat di sebuah kursi yang dialiri listrik, siapa saja pasti akan tewas seketika.

Hal lain terjadi pada Willie Francis di tahun 1944. Remaja berusia 16 tahun ini berhasil lolos dari kejamnya kursi listrik yang seharusnya merenggut nyawanya.

Willie Francis. (Wikipedia Commons)

Anak bungsu dari 13 bersaudara ini dituduh membunuh seorang ahli farmasi bernama Andrew Thomas di Lousiana. Willie Francis diketahui menembak pria tersebut sebanyak lima kali.

Setelah berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, Willie Francis siap dieksekusi pada 1946 dengan menggunakan kursi listrik. Eksekusi ini dipimpin oleh Kapten Ephie Foster dan Vincent Venezia, keduanya adalah ahli listrik kenamaan.

Saat saklar dinyalakan, Willie Francis yang duduk sambil terikat kencang ini meronta kesakitan karena disengat listrik. Setelah cukup mengaliri tubuh Willie dengan aliran listrik, seluruh peserta eksekusi dibuat kaget karena Willie masih bernyawa.

Sadar, Willie Francis masih bernyawa, para eksekutor kembali mengaliri tubuhnya dengan aliran listrik yang jauh lebih kuat.

Setelah melakukan dua kali percobaan, Willie Francis ditemukan masih bernyawa di kursi listrik yang seharusnya sukses mencabut nyawanya tersebut.

Willie Francis akhirnya dibawa untuk diperiksa oleh seorang ahli jantung. Dokter yang memeriksanya mengaku bahwa tidak ada hal aneh dengan kesehatan Willie.

Kursi listrik yang digunakan untuk eksekusi Willie Francis. (Wikipedia Commons)

Saat ditanya mengenai rasanya tersengat aliran listrik sebanyak dua kali, Willie mengaku jika tubuhnya seperti ditusuk ribuan jarum dan kaki kirinya seperti dipotong dengan menggunakan pisau tajam.

Willie Francis lalu melanjutkan masa tahanannya di penjara yang berbeda. Hingga tahun 1947, ia kembali dieksekusi dengan menggunakan kursi listrik. Seluruh instalasi dipastikan terpasang dengan benar sebelum eksekusi dimulai.

Kali ini, Willie Francis gagal lolos dari kejamnya sengatan kursi listrik. Ia lalu tewas mengenaskan di atas kursi listrik yang sempat menyelamatkannya dua kali.

Mengenai kasus yang membuat dirinya mendapat hukuman mati, banyak orang yang masih mempertanyakan kebenarannya. Beberapa merasa bahwa ada hal janggal dalam kasus tersebut.

Namun, nama Willie Francis kini tercatat dalam sejarah setelah lolos dua kali dari sengatan kursi listrik yang akhirnya sukses merenggut nyawanya.

BACA SELANJUTNYA

George Stinney, Manusia Termuda yang Jalani Eksekusi Mati