Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kawasan pantai di Selat Sunda, Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan Sabtu malam diterjang tsunami akibat gelombang tinggi.
Dalam siaran pers BMKG yang diunggah dalam Twitternya peristiwa tsunami di Pantai Barat Banten ini tidak dipicu oleh gempa bumi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sudah mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku dari tanggal 22 Desember pukul 07.00 hingga 25 Desember 2018 pukul 07.00 di wilayah perairan Selat Sunda.
Gelombang tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya tsunami hingga mengahantam dataran di wilayah sekitar Selat Sunda.
Baca Juga
Terpantau dalam cuitan @Sutopo_PN, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi hari ini, Senin, 23/12/2018, berada di level 2 dengan status waspada.
Terkait hal itu, netizen @Rio_Ramabaskara menjelaskan kronologi terjadinya gelombang tsunami melalui video ilustrasi.
Video yang dibuat oleh GEOSCIENCE AUSTRALIA di YouTube dua tahun lalu ini menjelaskan bagaimana guguran atau longsor dari gunung dapat mempengaruhi gelombang tinggi di laut.
Dalam video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut memperlihatkan bagaimana guguran longsor dari gunung tersebut membuat gelombang tinggi yang berjalan dengan cepat serta kronologinya.
Akibat guguran tersebut, kecepatan gelombang dapat setara dengan kecepatan pesawat jet kurang lebih 640 hingga 980 km/jam.
Namun apabila guguran itu terjadi di laut lepas, hal itu bisa terjadi hingga ribuan kilometer tapi gelombang bisa sangat tinggi. Tetapi ketika mereka mendekati daratan yang dangkal, gelombang tersebut akan berjalan perlahan dan lebih tinggi.
Sehingga ketika sampai daratan, air yang tinggi itu akan menggenangi daratan di depannya. Namun tsunami tidak berhenti disitu, air akan menarik kembali akan bergabung dengan gelombang tinggi berikutnya dan menjadi gelombang yang lebih besar.
Video ilustrasi tersebut makin memperjelas bahwa guguran gunung dapat membuat gelombang tinggi yang menyebabkan tsunami.
Unggahanya di Twitter ini lantas menjadi viral dan mendapatkan respon positif dari netizen di Twitter.
Menurut update terbaru dari BNPB Indonesia, korban tsunami Selat Sunda yang meninggal terdapat 281, 1.016 luka-luka dan 57 orang dikabarkan hilang.
Tag
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Lakukan 7 Persiapan Ini
-
Peringatan BMKG, Angin Kencang Berpotensi Picu Gelombang Tinggi
-
Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Wilayah Ini
-
Waspada, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Sepanjang Hari Ini
-
Terpopuler: 9 Gempa Beruntun di Selat Sunda dan Editan Foto Bikin Geli
-
Bikin BMKG Tak Tenang, Sejak Minggu Terjadi 9 Gempa Beruntun di Selat Sunda
-
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu 500 Meter dari Puncak
-
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga Dua Meter di Kepulauan Seribu
-
Peneliti Gunung Anak Krakatau Ini Ungkap Penyebab Tsunami di Selat Sunda
-
Gelombang Tinggi, BMKG Imbau Masyarakat Tak Beraktivitas di Pesisir