Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Para ilmuwan baru saja mengungkap bahwa tabrakan besar antara Bima Sakti dan galaksi lain di dekatnya bisa saja dapat terjadi. Tabrakan besar ini rupanya mampu membangun lubang hitam atau black hole supermasif.
Black hole supermasif ini rupanya mampu melahap gas apa saja di sekitarnya dan membuang sejumlah besar radiasi energi yang tinggi.
Galaksi yang tidak stagnan ini akan bergerak di sekitar ruang waktu dan akan saling bertabrakan dan bergabung.
Diperkirakan dalam delapan miliar tahun kedepan, Bima Sakti akan bertabrakan dengan Andromeda, salah satu galaksi terdekat dari Bimasakti.
Baca Juga
Sebelum sampai pada tahap tersebut, enam miliar tahun dari sekarang akan mungkin terjadi kecelakaan mobil kosmik lainnya saat galaksi kita dihantam oleh Large Magellanic Cloud (LMC), sebuah galaksi satelit yang berdiameter sekitar 14.000 tahun cahaya dan selama ini sedang mengorbit Bima Sakti.
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Royal Astronomical Society, para ilmuwan dari Durham University di Inggris mengatakan bahwa tabrakan itu dapat terjadi dalam dua juta tahun.
Kemungkinan saat hal tersebut terjadi dapat membangun lubang hitam supermasif yang berpusat pada Bima Sakti.
Dilansir dari Newsweek, saat ini, LMC masih berjarak sekitar 163.000 tahun cahaya dari Bima Sakti dan bisa terus mengorbit galaksi kita hingga ditangkap oleh tarikan gravitasi dan meluncur ke arah Bumi.
Jika tabrakan terjadi, black hole supermasif Sagitarius A* akan langsung aktif dan membengkak dengan besar faktor hingga menyentuh angka delapan.
Massa-nya nanti akan terus bertambah saat black hole hasil tabrakan LSC terus melahap gas di sekitarnya.
Menurut Daniel Brown, seorang astronom di Nottingham Trent University, penemuan ini sangat berguna untuk membantu membayangkan model tabrakan yang bisa saja terjadi di masa depan.
Mengenai bagaimana tabrakan besar antar galaksi dapat terajadi dan mampu menciptakan black hole memang masih menjadi rahasia alam. Hingga saat ini, para peneliti atau bahkan ilmuwan hanya mampu memprediksi berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi di masa depan.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Ungkap Adanya Migrasi Bintang di Galaksi Andromeda, Ini Sebabnya
-
Ilmuwan Berhasil Replikasikan Black Hole, Sederet Fenomena Unik Bisa Diamati
-
5 Benda Paling Menakutkan di Luar Angkasa, Komet hingga Lubang Hitam
-
Ditemukan Bintang Tercepat di Lubang Hitam Bimasakti, Ini Penjelasan Ilmuwan
-
Gunakan Teknologi Ini, NASA Pelajari Lubang Hitam Monster di Bimasakti
-
Mengenal Apa itu Black Hole, Lubang Hitam yang Akhirnya Nampak dan Bisa Diamati
-
Ditemukan Lubang Hitam Hantu, Susah Payah Dideteksi
-
Bagaimana Cara Mengukur Lubang Hitam Supermasif, Ini Penjelasan Astronom
-
Ini 4 Teori Aneh Stephen Hawking yang Dipercayai Benar
-
Ilmuwan Berhasil Deteksi Cahaya dari Sisi Lain Lubang Hitam