Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Jutaan tikus belum lama ini digunakan dalam sebuah penelitian ilmiah yang melibatkan rekayasa genetika. Hasil dari penelitian ini sukses menciptakan sebuah tikus dengan bentuk yang dapat mereka rekayasa.
Menurut salah satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Development Cell, gen yang dikenal dengan kode nama LIN28B ini mempengaruhi karakteristik metabolisme dan ukuran tubuh sehingga menghasilkan bentuk yang mereka inginkan.
"Jaringan pengatur yang sama, mengendalikan mekanisme yang mengatur bagaimana pola tubuh terbentuk, yang sering dikooptasi untuk berkembangan lainnya," ujar Moises Mallo, peneliti di Instituto Gulbenkian de Ciencia di Lisbon, Portugal.
Mallo menambahkan, mempelajari jaringan ini dapat memberi informasi yang relevan untuk memahami proses perkembangan lainnya.
Baca Juga
Salah satu timnya sedang mencoba memodelkan tumor ginjal dengan mengendalikan ekspresi gen, yakni proses di mana kode genetik digunakan untuk mengarahkan produksi protein atau molekul lain dari LIN28B.
"Apa yang kami temukan adalah bahawa hewan-hewan dengan gen yang diekspresikan berlebihan ini memiliki ekor yang sangat panjang," kata Daisy Robinton, penulis dari Harvard, kepada Newsweek.
Menurut Robinton, tak perlu membuat genotipe untuk mengetahui bahwa tikus-tikus telah mengaktifkan gen ini. Sementara hasil ini merupakan penemuan rekayasa genetika yang tak disengaja.
"Penemuan ini merupakan hasil yang tak terduga dan tak disengaja, tetapi menyenangkan. Kami menyadari betapa pentingnya pekerjaan ini, karena penemuan seperti ini tak pernah dijelaskan di dunia hewan mana," jelas Daisy Robinton.
Tim lain arahan Mallo, yang sedang menyelidiki gen GDF11, diketahui memicu perkembangan ekor embrio sebuah tikus.
Mereka memperhatikan bahwa tikus dengan mutasi gen ini, memiliki ekor yang lebih pendek dan lebih tebal daripada tikus normal. Begitu pula LIN28B memiliki pengaruh penting pada proses ini.
Pada dasarnya, LIN28B mengatur waktu bagaimana blok sel tertentu yang mengatur kulit, otot, tulang rawan, tendon dan tulang belakang, berkembang di embrio sehingga memengaruhi bentuk ekor.
"Ada juga implikasi penting dalam penelitian ini untuk memahami evolusi. Seleksi alam telah menciptakan berbagai panjang ekor yang sesuai dengan tekanan evolusi yang berbeda," kata Robinson.
Sampai sekarang pun, hanya sedikit diketahui bagaimana panjang ekor tikus dapat dikontrol dan rekayasa genetika yang dapat berpengaruh pada morfogenesis.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Apa Itu Microsoft Academic dan Manfaatnya untuk Pendidikan
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia