Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pendiri PayPal dan organisasi nirlaba diketahui memiliki ambisi yang di luar imajinasi orang kebanyakan. Mereka merencanakan sebuah proyek yang memungkinkan membuat negara terapung pertama di dunia.
Konsep pertama proyek ini diinisiasi oleh organisasi nirlaba, Blue Froniters, pada bulan Desember 2017.
Proyek ini kemudian mendapatkan tanggapan positif dari pendiri Paypal, Peter Thiel, melalui organisasinya yang bernama Seasteading Institute.
Blue Froniters dan Seasteading Institute mulai menggarap proyek ini secara serius di tahun 2018 lalu.
Baca Juga
Mereka berambisi mendirikan negara terapung pertama di dunia di tahun 2022.
Sementara di tahun 2040 hingga 2050, negara tersebut diharapkan dapat mempunyai sistem mata uang, sumber daya, dan pengelolaan yang mandiri.
Dinamakan dengan Floating Island Project, ini merupakan sebuah proyek bernilai 37 juta poundsterling atau Rp 679 miliar sebagai dana awal.
Mereka mengerjakan proyek ini bekerja sama dengan pemerintah Polinesia.
Pulau terapung yang diharapkan akan menjadi negara mandiri itu akan dibangun di sekitar pulau Tahiti, Polinesia Perancis.
Proyek awal akan membangun 300 rumah, beberapa hotel, restoran serta kantor.
Mereka akan menggunakan mata uang digital sendiri atau kriptokurensi ''Vayron''.
Proyek ini merupakan sebuah proyek percontohan yang didukung oleh para peneliti.
Salah satu peneliti dan aktivis lingkungan yang bernama Nathalie Mezza-Garcia, mengungkapkan bahwa kota ini akan sangat berguna di masa depan.
Suatu saat nanti, kota di negara terapung akan terbebas dari pengaruh geopolitik negara lain dan terhindar dari perang dagang.
Garcia percaya bahwa negara terapung dapat menampung pengungsi yang terlantar akibat perubahan iklim.
Seperti yang telah diketahui, perubahan iklim sekarang semakin menjadi sehingga ratusan ribu hingga jutaan orang mulai mengungsi.
''Begitu kita bisa melihat bagaimana pulau pertama ini bekerja, kita akan memiliki konsep untuk merencanakan pulau-pulau lain untuk menampung para pengungsi akibat perubahan iklim,'' kata Garcia dikutip dari Daily Mail.
Struktur pulau itu akan menampilkan ''atap hijau'' yang ditutupi dengan vegetasi.
Konstruksinya akan menggunakan bambu lokal, serat kelapa, kayu, logam daur ulang, dan plastik.
Seasteading Institute berambisi membebaskan umat manusia dari para politisi yang mempunyai pengaruh geopolitik.
Penduduk negara terapung akan benar-benar merdeka sehingga mereka dapat menyediakan sumber daya dan mata uang mereka sendiri.
Negara terapung pertama di dunia akan menggunakan 100 hektar pantai dan daerah sekitarnya untuk mulai beroperasi.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?
-
Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya
-
Ilmuwan Temukan Mikroba di Kutub yang Bisa Urai Plastik
-
Pertama di Dunia, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Transistor dari Kayu
-
Hari Bumi 2023, Google Doodle Ingatkan Perubahan Iklim
-
Mencairnya Es di Antartika Bakal Bawa Dampak Buruk ke Laut, Ini Sebabnya
-
Ketar-ketir dengan Starlink-nya Elon Musk, China akan Luncurkan 13000 Satelit
-
Ilmuwan Temukan Microplastik di Pembuluh Darah Manusia, Miris
-
Bangun Infrastruktur Rendah Karbon, Huawei Masuk Daftar A CDP
-
Langit Indonesia Akan Dilintasi Komet Langka pada Awal Februari 2023