Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Uni Emirat Arab siap mencatat sejarah baru bagi negaranya dengan segera mengirimkan astronot pertamanya ke luar angkasa pada tahun 2019 ini.
Dilansir Fortune, setidaknya ada dua pilihan antara pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi yang akan menjadi orang pertama dari Uni Emirat Arab yang akan pertama kali ke luar angkasa.
Rencana ini merupakan bagian dari program ruang angkasa dari negara tersebut usai sukses membangun gedung tertinggi di dunia dan bandara tersibuk untuk perjalanan Internasional.
Pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi terpilih dari setidaknya 4.000 pelamar yang bersedia untuk dikirimkan ke luar angkasa.
Baca Juga
Kasus kegagalan roket Rusia yang membawa astronot ke Stasiun Angkasa Luar yang belum lama ini terjadi rupanya tidak membuat khawatir para calon pelamar ini.
Kegagalan roket Rusia ini terjadi pada 11 Oktober lalu saat roket Soyuz-FG gagal membawa astronot Nick Hague dan Kosmonot Alexei Ovchinin.
Hal ini terjadi karena sensor yang rusak. Untungnya, keduanya berhasil mendarat dengan selamat di Kazakhstan.
Menurut rencana, nantinya akan ada peralatan di atas roket yang bertugas untuk memastikan keselamatan awak selama melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Keduanya, pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi kini tengah menjalani pelatihan intensif di pusat Luar Angkasa Star City yang berada di Moskow.
Pelatihan ini meliputi tes ruang tekanan, tes sentrifugal, pelatihan penerbangan parabola, dan pelatihan bertahan hidup di musim dingin.
Penerbangan parabola yang menjadi bagian dari pelatihan ini memungkinkan para astronot untuk berlatih agar tidak memiliki bobot tubuh lebih saat berada di luar angkasa.
Pilot militer Hazza al-Mansoori dan insinyur Sultan al-Neyadi mengaku bahwa tantangan besar yang dihadapi dari program ini bukanlah hal fisik.
Namun, bagaimana keduanya perlu belajar bahasa Rusia. Pasalnya bahasa tersebut yang akan digunakan selama perjalanan ke luar angkasa.
Menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia akan menjadi kendaraan yang digunakan oleh kedua pilot dan insinyur ini.
Program ruang angkasa milik Uni Emirat Arab ini memang punya ambisi besar, pasalnya, negara ini memiliki keinginan untuk membuat koloni ke Mars pada 2117. Kita nantikan ya.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
UAE Siap Mengembangkan Pesawat Luar Angkasa untuk Menjelajahi Sabuk Asteroid Mars
-
Ilmuwan Ungkap Planet Berkabut, Wujud Mirip Neptunus
-
One Punch Man: Apakah Saitama Bisa bernafas di Luar Angkasa?
-
Misi Penerbangan Luar Angkasa, Kru Polaris Dawn Gunakan Smartwatch Canggih Ini
-
Bukan Alien, Ini yang Malah Lebih Diwaspadai oleh Badan Pertahanan Antariksa AS
-
Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat Bentuk Pusat Komando di Indo-Pasifik: Bukan Alien, Ternyata Ini Ancamannya
-
Ilmuwan Prediksikan Manusia Bisa Tinggal Lama di Bulan di Abad Ini
-
Luncurkan Satelit Canggih, China Siap Kuak Rahasia Matahari
-
Di Bumi Kisruh di Angkasa Bukan Musuh, Begini Kisah Kompaknya Astronot Amerika dan Rusia di Antariksa
-
SpaceX Terbangkan Astronotnya ke ISS, Kerja Sama NASA dan Roscosmos Jadi Kunci