Kamis, 02 Mei 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Senin, 18 Maret 2019 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Para ilmuwan di India baru saja mengamati badai petir bertegangan tinggi terkuat yang pernah tercatat dalam penelitian. Mereka mengukurnya dengan partikel subatom yang disebut muon.

Para peneliti mengoperasikan teleskop GRAPES-3, yang diketahui dapat mengukur muon, partikel yang mirip elektron tetapi lebih berat.

Secara khusus, teleskop muon Gamma Ray Astronomy at PeV EnergieS Phase-3 (GRAPES-3) mengukur partikel berenergi tinggi dari luar angkasa yang disebut dengan sinar kosmik.

Teleskop dapat merekam 2,5 juta muon setiap menit, dipetakan pada grid 13-by-13 di langit.

Tetapi selama badai petir, ia mengalami perubahan cepat dengan jumlah muon yang diterimanya.

Para peneliti GRAPES-3 menambahkan monitor medan listrik ke dalam percobaan. Itu membuat mereka dapat menemukan cara untuk mengubah fluktuasi muon ini menjadi pengukuran tegangan badai yang lewat.

Berdasarkan badai yang terekam pada 1 Desember 2014, itu menyebabkan penurunan 2 persen (relatif besar) dalam jumlah muon yang diterima eksperimen.

Awan badai petir yang terekam di ISS. (Wikimedia Commons/ NASA)

Menurut metode peneliti, yang diterbitkan dalam Physical Review Letters, itu akan setara dengan potensi listrik 1,3 miliar volt pada badai petir.

Itu tidak mengacu pada sebuah petir tunggal, melainkan gabungan kekuatan medan listrik yang terakumulasi pada badai petir.

Sebagai perbandingan, sebagian besar petir yang kita kenal memiliki potensi listrik 100 juta volt. Jalur kereta bawah tanah diketahui membutuhkan tenaga setara 1.000 volt.

Pungukuran voltase itu 10 kali lipat lebih tinggi dari badai paling kuat yang pernah diamati sebelumnya.

Dikutip dari Gizmodo, seorang profesor Fisika yang bernama Michael Cherry, di Louisiana State University di Baton Rouge ikut mengomentari penelitian ini.

Ilustrasi badai petir. (Pixabay/ David Mark)

Cara peneliti di atas memang sangat unik, namun tidak bisa secara langsung mengukur medan listrik dalam badai petir.

Asumsi dan perkiraan dari penelitian tersebut kemungkinan tidak berlaku pada pengukuran setiap badai petir.

Profesor tersebut menyarankan bahwa balon udara atau drone dapat digunakan untuk mengukur potensi listrik yang lebih akurat.

Namun terlepas dari itu, ia mengatakan bahwa badai petir dengan potensi listrik 1,3 miliar volt termasuk sebuah pengukuran yang sangat besar dan pantas untuk diamati lebih lanjut.

BACA SELANJUTNYA

Pakar Ungkap Keresahannya Terkait AI, Bisa Ancam Umat Manusia?