Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Peneliti sekaligus ahli biologi, Mark-Oliver Roedel, baru saja menemukan spesies ular baru yang sangat mematikan. Ular dengan karakter langka ini ditemukan hidup di Liberia barat laut dan Guinea sebelah tenggara.
Kedua negara yang terletak di Afrika Barat itu ternyata mempunyai keanekaragaman hayati yang menakjubkan.
Ular yang sangat berbisa dan mematikan itu diberi nama Atractaspis branchi, atau dikenal sebagai ular Stiletto yang hidup di hutan hujan.
Penemuan mengenai Atractaspis branchi telah dipublikasikan di jurnal Zoosystematics and Evolution pada awal Maret 2019.
Baca Juga
Ular tersebut disebut dengan ular Stiletto atau Stiletto Branch untuk menghormati William Roy Branch, seorang herpetologis Afrika yang ulung.
Atractaspis branchi memiliki karakter khas seperti ular Stilleto lainnya, ia nampak kalem namun sebenarnya bisa miliknya sangat mematikan.
Ular tersebut disebut sebagai side-stabbing snake atau ular penusuk samping karena mereka biasanya menggigit mangsanya tanpa aba-aba dan tanpa membuka mulut.
Hewan berbisa ini dapat menyerang dan menyuntikkan mangsanya dengan racun dari samping.
Pada kasus yang tidak biasa, mereka bahkan dapat melakukan serangan ke samping dengan mulut tertutup.
Itu membuat mangsanya bahkan tidak mengira mereka telah tergigit. Ular tipe ini sering mengeluarkan serangan tiba-tiba, tidak seperti ular lainnya yang biasanya mengancam mangsanya dengan gertakan khusus.
Sebagian besar ular Stiletto tidak cukup berbisa untuk menyakiti manusia, tetapi bisa mereka cukup beracun untuk menyebabkan nekrosis jaringan atau pembengkakan bagian tubuh.
Namun sebaliknya, bagi hewan seperti katak, hewan pengerat atau hewan kecil lainnya, racun ular Stiletto adalah akhir dari kehidupan mereka.
Para ilmuwan memperkirakan spesies baru ini lebih menyukai hutan hujan primer dan biasa ditemukan di tepi hutan hujan.
''Penemuan spesies ular enedemik baru dan mungkin endemik dari hutan-hutan Guinea bagian barat tidak begit mengejutkan. Namun survei dan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kebutuhan ekologis dan sifat biologisnya,'' kata Mark dikutip dari UPI Science.
Penemuan spesies ular baru ini sangat berguna bagi ilmuwan untuk meneliti karakteristik unik hewan endemik di kawasan tertentu.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Cuma Buat Konten, Gilang Barbie Nekat Dikubur Hidup-hidup dengan Ular
-
NASA Siap Kirim Robot Ular untuk Selidiki Adanya Kehidupan di Satelit Saturnus
-
Emak-emak Tarik Ular Piton Jumbo yang Mau Makan Kucing, Aksi Nekatnya Dipuji Netizen
-
Jadi Tontonan Warga, Buaya Ini Makan Ular Piton di Pinggir Sungai
-
Tak Sengaja Temukan Hewan Ini di Lubang Pembuangan Toilet, Netizen: Auto Trauma Sih Kalau Gue
-
Wanita Ini Histeris Lihat 2 Ular "Menari" di Atas Kasur, Netizen: Merinding Banget
-
Was-was Usai Temukan Hewan Ini di Samping Rumah, Netizen: Astagfirullah, Merinding Aku
-
Melongo Lihat Ular Dimakan Semut Hingga Habis, Netizen: Buset, Melawan Rantai Makanan
-
Anjing Ini Berhasil Menang Lawan Ular Kobra, Netizen: The Real Satpam Kompleks
-
Viral Detik-detik Ular Piton Masuk ke WC, Netizen Sesalkan Hal Ini