Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bagi seorang pendaki, mendaki Gunung Everest adalah sebuah goals dalam karir pendakiannya. Gunung tertinggi di dunia ini memang menjadi primadona bagi para pendaki. Sayangnya, selain menyimpan kisah manis para pendaki, Gunung Everest juga menyimpan banyak jasad abadi yang sukses buat siapa saja merinding dan ngeri.
Sebagai gunung tertinggi di dunia, tidak bisa dipungkiri bahwa Gunung Everest menjadi salah satu daerah yang menantang bagi siapa saja yang menyebut dirinya petualang.
Medan yang sulit dan susah digapai ini rupanya memakan banyak korban. Tidak jarang, banyak pendaki yang ditemukan meninggal dalam usahanya mencapai puncak Gunung Everest.
Beberapa jasad abadi lalu ditemukan di balik salju berwarna putih yang menyelimuti puncak Gunung Everest ini. Dilansir dari All Thats Interesting, berikut tim HiTekno rangkum beberapa jasad abadi dengan segala kisah pilunya.
Baca Juga
1. George Mallory
George Mallory bersama Sandy Irvine diketahui mendaki Gunung Everest pada tahun 1924. Kedua pendaki ini diketahui hilang dan tidak pernah kembali.
Tubuhnya George Mallory dan Sandy Irvine baru ditemukan pada tahun 1999 dengan pakaian mendaki yang lengkap. Sayangnya, hingga kini tubuh Sandy Irvine masih belum ditemukan.
Jika pada tahun 1924 George Mallory dan Sandy Irvine mampu bertahan, maka kedua orang ini dapat menjadi yang pertama yang menyentuh puncak Gunung Everest.
2. Tsewang Paljor
Tsewang Paljor mendaki Gunung Everest pada Mei 1996. Pada 11 Mei 1996, Tsewang Paljor bertemu dengan badai salju. Namun, dirinya dan dua rekan tim sukses mencapai puncak.
Dalam perjalan turun dari pendakian tersebut, Tsewang Paljor memilih beristirahat di sebuah gua, Sayangnya, ia malah ditemukan meninggal karena kedinginan.
Masih mengenakan baju lengkap, jasad Tsewang Paljor disebut sebagai ''Green Boots''. Jasad abadi ini hingga kini dijadikan sebagai penunjuk jalan untuk beberapa pendaki yang tersesat saat mendaki Gunung Everest.
3. Francys Arsentiev
Pada tahun 1998, Francys Arsentiev sukses mencapai puncak Gunung Everest tanpa bantuan oksigen tambahan. Sayangnya, dalam perjalanan turun, dirinya terpisah dari sang suami. Tepat pada 24 Mei 1998, Francys Arsentiev ditemukan oleh pendaki Ian Woodall dan Cathy O'Dowd.
Francys Arsentiev yang kedinginan dan kelelahan sempat meminta bantuan dari pasangan yang tidak bisa membantu apa-apa ini. Kata-kata terakhir Francys Arsentiev sebelum akhirnya meninggal dunia adalah ''Jangan biarkan aku mati di sini.''
Pasangan ini lalu meninggalkan Francys Arsentiev hingga menjadi jasad abadi di Gunung Everest.
4. Hannelore Schmatz dan Ray Genet
Dua pria asal Jerman, Hannelore Schmatz dan Ray Genet melakukan pendakian ke Gunung Everest pada 1979. Dalam perjalan turun, keduanya memutuskan untuk bermalam dalam kantong tidur tanpa penutup kepala.
Siapa sangka, usai mengalami badai salju, Ray meninggal karena hipotermia dan Hannelore mengalami kelelahan usai berjalan jauh sejauh 330 kaki dari perkemahan tersebut. Jasad Hannelore Schmatz ditemukan tengah tertidur di tebalnya salju Gunung Everest.
5. The Rainbow Valley
The Rainbow Valley memang bukan nama seorang pendaki. The Rainbow Valley merupakan sebutan untuk sebuah tempat yang terletak di ketinggian 7.925 meter Gunung Everest.
Tempat ini menjadi kuburan massal terbesar di dunia karena menampung berbagai pendaki yang meninggal dalam misi mendaki gunung tertinggi di dunia ini.
Lokasi ini disebut The Rainbow Valley karena dipenuhi jasad para pendaki yang mengenakan jaket berwarna cerah yang mirip pelangi.
Jasad abadi di Gunung Everest bukan sengaja ditinggalkan begitu saja. Karena medan yang sulit dan kondisi cuaca yang ekstrem membuat sangat sulit dan membutuhkan biaya yang mahal untuk melakukan evakuasi jasad-jasad ini.
Namun, ada tim ekspedisi yang secara khusus dan rutin memeriksa dan menutupi jasad abadi di Gunung Everest ini agar dapat beristirahat dengan tenang.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Viral Ojek Khusus Pendaki Gunung Tempatkan Penumpang di Depan, Ternyata Ini Alasannya
-
Gegara Perubahan Iklim, Terpaksa Base Camp Gunung Everest Pindah
-
Ketemu Pasangan Artis Ini Saat Naik Gunung, Netizen: Beruntung Banget
-
Pendaki Gunung Lawu Kena 'Begal' Monyet, iPhone Dirampas
-
Menjemput Maut di Puncak, Kisah 4 Jasad Abadi di Gunung Everest Bikin Ngeri
-
Kenapa Rute Pesawat Terbang Tidak Lewat Samudra Pasifik dan Gunung Everest?
-
Bukan Lautan, Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Gunung Everest
-
Kailash, Gunung Suci Penuh Misteri dan Tak Boleh Didaki di Himalaya
-
Ketika Wiro Sableng dan Cu Pat Kay Naik Gunung Bareng, Ini yang Dilakukan
-
Macet di Pendakian Gunung Everest, Dua Pendaki Meninggal Dunia