Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - San Francisco menjadi kota pertama di Amerika Serikat untuk melarang lembaga pemerintahnya menggunakan teknologi pengenalan wajah.
Dilansir dari laman The Verge, Dewan Pengawas kota memilih delapan banding satu untuk menyetujui proposal tersebut dan akan mulai berlaku dalam sebulan.
Lembaga kota mengharuskan mendapatkan persetujuan dewan untuk penggunaan teknologi pengawasan mereka dan mengatur audit teknologi pengawasan yang sudah digunakan.
Kota lain telah menyetujui langkah-langkah transparansi yang serupa.
Baca Juga
-
Militer China Kembangkan Truk Perang Baru, Dilengkapi 12 Drone Mematikan
-
Segera Rilis, Begini Cara Asus ZenFone 6 Sindir OnePlus 7
-
Ditenagai Snapdragon 855, Ini Harga OnePlus 7 dan OnePlus 7 Pro
-
Rockstar Akan Bawa Game Baru ke E3 2019, GTA VI atau Bully 2?
-
Mengejutkan, Fosil Spesies Singa Raksasa Ini Ditemukan di Laci Museum
Rencana yang disebut Stop Secret Surveillance Ordinance dipelopori oleh Supervisor Aaron Peskin yang dibacakan dalam sebuah pernyataan sebelum pemungutan suara.
Peskin mengatakan bahwa ''peraturan tentang memiliki akuntabilitas di sekitar teknologi pengawasan, ini bukan kebijakan anti-teknologi.''
Ia menekankan bahwa banyak alat yang digunakan oleh penegak hukum masih bisa digunakan untuk keamanan kota.
Larangan tersebut muncul di tengah perdebatan mengenai teknologi pengenalan wajah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang dengan cepat dan memicu pertanyaan baru tengtang kebebasan sipil.
Microsoft yang menawarkan alat pengenalan wajah telah menyatakan beberapa bentuk regulasi untuk teknologi ini.
Keputusan yang dibuat San Fransisco ini pasti akan digunakan sebagai contoh ketika perdebatan berlanjut di kota dan negara-negara lain yang memutuskan bagaimana mengatur pengenalan wajah.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
-
Apa yang Bisa Dilakukan AI pada Samsung Galaxy S24 Series
-
Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
-
Qualcomm Bahas Hybrid AI, Dapat Menghasilkan Karya Digital dan Banyak Manfaat
-
Benarkah Android Lebih Ribet Dibanding iOS? Riset Menunjukkan Sebaliknya
-
Peran MCU 8-bit dalam Mendorong Kemajuan Teknologi Pertanian Pintar
-
Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan
-
Deretan Orang Terkaya di Dunia 2023: Posisi Elon Musk Digusur Juragan Louis Vuitton
-
Lazada Punya Fitur Chatbot Berbasis ChatGPT, Namanya LazzieChat
-
Startup Asal Yogyakarta Hadirkan Fitur Monitoring Kesehatan untuk Pecinta Olahraga Lari