Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Ilmuwan baru saja menemukan fosil ikan berusia 50 juta tahun. Penemuan tersebut sangat penting karena ilmuwan dapat memahami lebih banyak mengenai perilaku spesies ikan purba.
Spesies itu ditemukan dalam keadaan terjebak di serpihan batu yang diyakini ada saat Zaman Eosen.
Ikan purba yang seukuran kuku jempol tangan manusia ini mempuyai nama ilmiah Erismatopterus levatus.
Penelitian mengenai ikan purba berumur 50 juta tahun tersebut telah diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Baca Juga
Ilmuwan memprediksi bahwa perilaku berenang ikan purba ada hubungannya dengan gerakan ''schooling'' pada ikan modern.
Schooling atau bersekolah merupakan gerakan khusus ikan dalam gerombolan skala masif dengan arah yang sama dan serempak.
Sama seperti istilah ''bersekolah'', schooling menandakan ikan patuh dalam aturan atau pola tertentu dalam barisannya.
Schooling pada ikan berfungsi untuk menghindari predator, mencari makan, dan strategi bertahan hidup ikan di laut.
Perilaku kolektif ini terlihat pada begitu banyak hewan, termasuk burung yang berkelompok atau serangga yang berkerumun.
Dikutip dari Science News, ilmuwan meyakini bahwa perilaku tersebut berevolusi sejak lama.
Fosil yang ditemukan oleh ilmuwan memperlihatkan 259 ikan purba tampak berenang ke arah yang sama.
Analisis posisi dan orientasi ikan menunjukkan bahwa mereka mengikuti aturan "tarikan" dan "tolakan" yang sama seperti pada schooling ikan modern.
Ikan akan diusir dari tetangga ikan terdekat mereka untuk menghindari tabrakan.
Namun mereka tetap bertahan dengan kelompoknya menggunakan indra pelacak mereka.
Penemuan ikan purba berusia 50 juta tahun ini sangat menarik mengingat gerakan khusus mereka ternyata telah ada sejak dulu.
Terkini
- Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
- Canggih, Begini Inovasi Teknologi Terkini pada Honda CBR 150
- Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon
- Pakar Mulai Percayakan Peracikan Formula Obat ke AI, Kini Masuk Tahap Uji Klinis
- Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
- Asteroid Seukuran Gedung Tiga Lantai Sempat Dekati Bumi namun Tak Usung Bahaya
- Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
- Pengidap Diabetes Meningkat Pesat, Kelak Berpotensi Jangkit 1,3 Miliar Jiwa
- Rusia akan Lakukan Uji Coba Drone Selam yang Bisa Bawa Nuklir
- 3 Mitos Mengonsumsi Daging Kambing, Benarkah Bikin Darah Tinggi?
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Objek Terpanas di Alam Semesta, Bukan Matahari apalagi Planet
-
Kabar Duka, Penemu Baterai Lithium Ion Meninggal Dunia
-
Ilmuwan Ungkap Ada Samudra di Bawah Permukaan Satelitnya Uranus, Ada Makhluk Hidup?
-
Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan
-
Siapa Ibnu Al Haitam? Ternyata Kontribusinya di Bidang Optik Bikin Tercengang
-
Ilmuwan Ungkap bahwa Tikus di New York Mulai Bisa Terjangkit Covid
-
Virus dari Permafrost Siberia Masih Bisa Hidup Lagi dan Berbahaya bagi Manusia
-
Ilmuwan Australia Hasilkan Listrik dari Udara, Ini Resep Rahasianya
-
Apakah Gempa Bisa Diprediksi? Ini Kata Ilmuwan Soal Potensi Gempa di Indonesia
-
Ilmuwan Temukan Koridor Misterius di Piramida Cheops Mesir