Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia : Rabu, 07 Agustus 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Benda langit disebut-sebut tidak akan selamanya hidup dan melakukan fungsinya. Ada saatnya di mana benda langit tersebut akan mencapai masa akhir dan mati. Mencoba untuk memprediksi hal tersebut, para ilmuwan belum lama ini melakukan penelitian bintang langka yang mampu prediksi masa akhir Matahari.

Bintang langka ini sudah menua dan berada dalam proses menuju kematiannya. Para ilmuwan percaya jika penelitian terkait bintang langka ini dapat menjelaskan mengenai masa akhir Matahari.

Nama bintang langka tersebut adalah T Ursae Minoris atau T UMi yang berada di konstelasi Ursa Minor sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi. T UMi ini memiliki kesamaan dengan Matahari, namun jauh lebih tua dan dekat dengan masa hidupnya.

Penelitian ini dilakukan di The Australian National University. Dalam penelitian ditemukan bahwa bintang berusia 1,2 miliar tahun biasanya mengalami berbagai fase dalam proses kematiannya.

Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)

Beberapa hal seperti ukuran, kecerahan, hingga temperatur biasanya dapat berubah-ubah menjelang masa akhir benda langit tersebut.

Produksi energi yang tidak sabil ini membuat muncul denyut termal yang dapat menimbulkan perubahan drastis pada ukuran dan kecerahan bintang langka ini.

Nantinya dalam proses ini, T UMi akan menjadi bintang katai putih yang sudah menghabiskan sebagian besar hidrogen dan helium secara bertahap sebelum kemudian mendingin dan mencapai akhir masa hidupnya.

Ilustrasi matahari. (pixabay/Imaresz)

Denyut bintang langka ini yang digunakan oleh para peneliti untuk mengetahui masa akhir Matahari.

Para ilmuwan menekankan jika memang masih belum tentu apakah Matahari akan bernasib sama dengan bintang langka ini. Namun, mereka percaya jika hal ini memberikan gambaran mengenai nasib Matahari ke depannya.

Beberapa penelitian lalu menyebutkan bahwa saat masa akhir Matahari tiba, benda langit ini akan berubah menjadi bintang raksasa merah dan menjadi bintang katai putih dalam waktu 5 miliar tahun.

BACA SELANJUTNYA

Kapan Gerhana Matahari Hibrida Kembali Terjadi di Indonesia